Exposenews.id, Manado – Kegiatan Hari Listrik Nasional yang ke-76, PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Suluttenggo mengunjungi salah satu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan diterima Manajer Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkit (UPDK) Minahasa, Andreas Arthur Napitupulu. Agenda tersebut berlangsung di salah satu site PLTA tertua di Sulawesi yakni PLTA Tonsea Lama yang berada di kabupaten Minahasa.
Pada kegiatan HLN ke-76 kali ini, General Manager PLN UIW Suluttenggo, Leo Basuki beserta jajarannya berkesempatan untuk melihat langsung kondisi PLTA Tonsea Lama yang merupakan pembangkit listrik tertua serta pelopor kelistrikan di Sulawesi.
PLTA Tonsealama termasuk dalam tujuh pembangkit pertama milik s’Lands Waterkracht Bedriven, perusahaan listrik di Hindia Belanda, yang didirikan pada 1927 dan menjadi cikal bakal PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Mulai dibangun pada 1928, Tonsealama menjadi pembangkit pertama di Indonesia yang menggunakan aliran sungai sebagai sumber energi primernya yang berasal dari Danau Tondano
“Di moment HLN ke-76 ini rasanya sangat pas kami mendapat kesempatan secara langsung untuk dapat melihat kondisi PLTA Tonsea Lama, kami bisa melihat dan membayangkan bagaimana perjuangan para pendahulu kita dalam melistriki” ujar Basuki.
Manager PLN UPDK Minahasa, Andreas Arthur dalam sambutannya menyampaikan kondisi PLTA Tonsea Lama saat ini telah meningkatkan 11 persen capacity produksinya dalam hal Energi Baru Terbarukan (EBT)
“Seperti yang kita ketahui bersama bahwa Sulawesi saat ini menjadi sistem listrik EBT terbesar di tanah air, salah satunya yakni PLTA Tonsea Lama,” ucap Andreas.
Salah satu sudut yang menarik di dalam kawasan PLTA Tonsea Lama ini terdapat museum foto yang menyajikan berbagai foto-foto sejarah pembangunan sejak jaman penjajahan Belanda maupun Jepang.
“Hal yang membuat terharu sekaligus bangga yaitu saat menyaksikan dokumentasi terdahulu saat PLTA ini awal dibangun hingga beroperasi sampai saat ini, dengan semangat Hari Listrik Nasional yang ke 76 ini semoga seluruh insan PLN dapat terus berjuang dengan penuh semangat tiada henti untuk dapat melistriki hingga ke pelosok negeri” tambah Basuki.
Secara historis PLTA Tonsea Lama memiliki begitu banyak nilai yang berharga. Selain menjadi salah satu tulang punggung sistem kelistrikan di Sulawesi Utara, PLTA Tonsea Lama juga menjadi saksi bisu bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan dan merintis kelistrikan.
(RTG)