Kecewa Pelayanan RSUD Mala Talaud, Pasien Covid Kabur ke Rumah

Petugas Polsek Rainis kunjungi pasien covid yang kabur dari RSUD Mala.
banner 120x600

Exposenews.id, Talaud – Pasien positif Covid-19 berinisial YK (68) dibawa kabur keluarganya dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mala Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara (Sulut), Minggu (18/7/2021). Alasannya karena tidak mendapat perawatan maksimal dari rumah sakit.

Kapolsek Rainis Ipda GP Nender mengatakan, petugas mendapat informasi dari perawat Puskesmas Rainis ada pasien positif Covid-19 yang dirawat di rumah sakit kabur dan pulang ke rumahnya sekitar pukul 16.30 WITA.

Petugas Polsek Rainis langsung mendatangi rumah pasien dan ternyata pasien tersebut sudah berada di rumahnya karena dibawa anak perempuannya berinisial DK.

“Menurut keterangan perawat Berinisial JT mendapat info dari perempuan IS di RSUD Mala bahwa keluarga korban sudah marah-marah di RSUD Mala karena tidak dapat perawatan yang memuaskan. Sehingga keluarga korban membawa lari pasien tersebut tanpa sepengetahuan RSUD. Sekarang pasien sudah berada di rumahnya,” kata Kapolsek Rainis.

Menurut keterangan dari DK, kata kapolsek, orang tuanya tidak mendapatkan perawatan yang memuaskan di RSUD Mala. Sehingga memilih untuk membawa pulang ayahnya ke rumah.

“Pasien diketahui tidak pernah melakukan perjalanan keluar daerah, namun anaknya sering melakukan perjalanan dari Talaud ke Manado untuk menjual ikan,” sebut Kapolsek Ipda GP Nender.

Pasien dinyatakan positif setelah menjalani rapid test antigen pada Kamis (15/7/2021) dan dirawat di Puskesmas Rainis. Setelah itu, dirujuk ke RSUD Mala, Jumat (16/7/2021).

Kapolsek Rainis bersama dengan Satgas Covid-19 Kecamatan sudah berusaha mengimbau dan membujuk keluarga pasien untuk dibawa lagi ke RSUD Mala agar dapat perawatan, namun pasien dan keluarganya tidak mau lagi dirawat di RS dan memilih untuk melakukan Isolasi mandiri di rumah.

Berbagai cara sudah dilakukan, sampai dengan melibatkan Sekcam Rainis Dekroly Adilang selaku Satgas Covid-19 Kecamatan dan Desa, Dokter PTT Puskesmas Rainis dr. Cicilia Walukow Babinsa Settu Stenly Winowoda dan Kepala Desa Jos Larengka untuk bernegosiasi dengan keluarga pasien namun mereka tetap bersikukuh tidak mau melaksanakan perawatan di RS Mala.

“Saat ini pasien dan semua keluarga yang tinggal di rumahnya melakukan isolasi mandiri di rumah tersebut sebagaimana imbauan yang kami minta,” tukasnya.

(RTG)