Exposenews.id, Manado – Sukacita dirasakan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Sulawesi Utara Mieke Pangkong dapat menjalani hari terakhirnya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PNS pada hari ini. Mieke Pangkong, terhitung Selasa 1 Juni 2021, memasuki masa purnabakti atau pensiun.
“Puji Tuhan sudah 35 tahun saya berkarir sebagai ASN. Dan hari ini bisa memasuki akhir karir dengan penuh sukacita dan kebahagiaan,” ungkap Mieke saat diwawancarai Exposenews.id seusai memimpin kegiatan Sosialisasi Kebijakan Organisasi Keagamaan, Kemasyarakatan, dan Akademisi dalam Kesetaraan Gender, Perlindungan Hak Perempuan, dan Perlindungan Anak di Aula Mapaluse.
Perempuan kelahiran 19 Mei 1961 ini bangga bisa menjadi bagian dalam pemerintahan OD-SK. Di mana sejak 2017 Mieke dipercayakan menjadi Kepala Dinas PPPA Sulut sampai dengan hari ini.
“Saya merasa sangat bangga karena periode pertama dan kedua pemerintahan OD-SK, boleh dipercayakan menjabat Kepala Dinas PPPA untuk menunjang bersama apa yang menjadi visi dan misi OD-SK,” jelas Mieke.
Sebagai bagian dalam jajaran kabinet hebat Pemprov Sulut, dia dituntut bekerja keras, kerja cepat, tepat, berinovasi, dan tuntas.
“Pak Gubernur dan Pak Wakil Gubernur menginginkan kita memacu apa yang menjadi program kerja dengan bekerja keras, supaya pelayanan kepada masyarakat menjadi prima dan optimal,” tambahnya.
Dia bilang Olly Dondokambey dan Steven Kandouw merupakan pemimpin yang luar biasa. Kerja keras yang ditunjukkan keduanya, mengharuskan dirinya harus menyesuaikan dengan ritme kerja OD-SK.
“Kita bukan cuma dituntut bekerja sesuai tupoksi saja, tetapi harus berinovasi. Artinya punya pemikiran out of the box, agar lewat inovasi yang dihasilkan lebih memantapkan lagi pelaksanaan program-program kerja untuk masyarakat,” sebutnya.
Pasca pensiun, OD-SK percayakan dirinya menjadi Anggota Komite Bank Sulutgo, dan sudah ada Surat Keputusannya. Di mana SK tersebut sudah berjalan sejak 14 April 2021.
“Kepercayaan pimpinan ini menjadi motivasi besar bagi saya untuk menjawabnya dengan kerja sesuai yang diharapkan, termasuk bisa mengukir prestasi,” terangnya.
Dia tak lupa berterimakasih kepada keluarganya yang selalu mendukung karirnya selama 35 tahun ini. Menurutnya dukungan keluarga sangat menunjang kinerjanya.
“Terima kasih untuk orangtua, suami, dan ketiga anak saya yang mendukung dan mengerti apa yang jadi tanggung jawab saya sebagai ASN,” katanya lagi.
Diketahui, Mieke Pangkong awalnya masuk sebagai ASN pada tahun 1986 dan bertugas pertama di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Sulut sebagai staf di Bidang Fisik dan Prasarana.
Tahun 1987, Mieke dipercayakan sebagai Kepala Seksi (Kasie) Tata Guna Tanah di Bidang Fisik dan Prasarana. Lama berkecimpung dalam tugasnya tersebut, Mieke selanjutnya dilantik sebagai Kepala Bidang (Kabid) Sarana dan Prasarana di Bappeda Sulut pada tahun 2004.
Tahun 2007, dipercayakan menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bappeda Sulut pada tahun 2007. Dua tahun kemudian hingga 2011, dia menjabat Kepala Bapelitbang dan PMD di Kabupaten Bolmong Selatan (Bolsel).
Tahun 2012, dipercayakan sebagai Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BP3A) Sulut. Dua tahun berikutnya dia mengemban jabatan sebagai Staf Ahli Gubernur Sulut.
Di 2017, dia kembali mengemban amanat untuk fokus kepada pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Pada saat periode pertama kepemimpinan OD-SK, nomenklatur Badan PPPA berubah menjadi Dinas PPPA Sulut.
Selama menjabat sebagai Kepala Dinas PPPA Sulut, sejumlah prestasi diraihnya. Adapun penghargaannya dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) yang merupakan Lembaga Sertifkasi Mutu, di mana Dinas PPPA Sulut dinilai dapat menghadirkan Penanganan Pusat Pelayanan Terpadu Berstandar Internasional.
Dinas PPPA Sulut juga meraih Penghargaan Parahita Ekapraya tahun 2018 dari Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla yang diserahkan langsung Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) di Istana Wakil Presiden RI. Penghargaan Parahita Ekapraya ini karena program Pengarusutamaan Gender (PUG) boleh terlaksana dengan baik di Sulut.
Instansi yang dipimpinnya turut mendapatkan penghargaan atas pelayanan publik terbaik dalam Pameran Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Provinsi Sulut pada 2018. Aplikasi Laporan Kekerasan Secara Online (LAKER). Ini dinilai pelayanan inovasi terbaik untuk membantu program pelayanan khususnya dalam kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Terimakasih juga untuk keluarga besar Dinas PPPA Sulut, semua stakeholder yang membidangi perempuan dan anak, dukungan media massa, dan semua pihak lainnya. Perjuangan perlindungan perempuan dan anak tetap harus diwujudkan sampai kapanpun,” tutupnya tersenyum.
(RTG)