Oleh: Ronald Ginting
Exposenews.id, Manado – Perjuangan R A Kartini menjadi inspirasi bagi setiap perempuan di Indonesia. Kegigihannya tak pernah lekang oleh waktu.
Hal yang sama juga bagi Kusmiati Lawani, seorang pengemudi ojek online (ojol). Tak terasa dia sudah 4 tahun berjuang di jalan dengan menjadi pengemudi ojek online di Manado.
“Saya jadi driver kurang lebih 4 tahun. Sejak 2017. Alasan saya memilih jadi driver ojol karena pekerjaannya mudah dikerjakan oleh seorang ibu seperti saya. Namun pekerjaan ini penuh resiko dan mudah untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah,” kata perempuan berusia 43 tahun ini.
Berangkat mengaspal dari pagi-pagi benar, Kusmiati tidak pernah mengeluh untuk menjalankan pekerjaannya ini. Ibu dari 2 anak ini tidak malu menjadi pengemudi ojek online meskipun mayoritas pengemudi ojek online itu adalah seorang pria.
“Ngapain harus malu. Kan sama kayak Kartini bilang emansipasi wanita di semua profesi hehehhe,” kata dia sambil tersenyum.
Menurutnya, saat pesanan sedang banyak, dia pun sangat senang. Pasalnya, dengan banyaknya pesanan maka pendapatannya pun lebih memuaskan.
“Tapi kalau ditanya dukanya yah bagi saya setiap pekerjaan pasti ada resikonya. Contohnya saya dapat orderan fiktif dan terkadang dimarahi sama pelanggan kalau makanan lama datang,” jelasnya.
Walau demikian, tersenyum dan terus berjuang menjadi kesukaannya di tengah dukanya tersebut. Dia berharap ojek online tetap berjaya, bahkan dia meminta agar ada jaminan perlindungan keamanan bagi seluruh pengemudi ojek online.
“Harapan saya semoga ojol tetap jaya, dan saya berharap ojol mendapat perlindungan keamanan. Karena pekerjaan sebagai ojol ini bukan tanpa resiko. Semoga ojol menjadi lebih baik lagi. Amin,” tambahnya kepada Exposenews.id.
Dia sendiri yakin perempuan-perempuan lainnya di Manado akan terus berjuang dalam hidupnya. Berjuang untuk menjadikan hidup lebih baik lagi dari sebelumnya.
(RTG)