Lepas 10 Ton Produk UMKM ke Australia, KKP: Ekspor Sekarang itu Mudah

Oleh: Ronald Ginting

Exposenews.id, Manado – Sebanyak 10 ton tuna frozen tuna atau tuna beku asal Manado diekspor ke Australia. Ekspor tersebut terasa istimewa karena baru dilakukan oleh pelaku usaha mikro, kecil menengah (UMKM), yakni CV Kenjaya Perkasa.

Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), Dr. Ir. Rina, M.Si  mengungkapkan, Australia menjadi salah satu negara tujuan ekspor yang potensial dari Indonesia. 

“Bersama dengan USA, Uni Eropa, Jepang, Arab Saudi dan beberapa negara lainnya, Australia bisa menjadi tujuan ekspor produk perikanan sulawesi utara,” kata Rina saat meresmikan ekspor tersebut, di Manado, Senin (8/3/2021).

Rina pun mengaku bangga, terlebih berdasarkan data perlintasan 2020, nilai ekspor komoditas perikanan Sulawesi Utara mencapai USD132,6 juta atau setara dengan Rp1,9 triliun dengan total volume ekspor mencapai 24,1 juta kilogram dan diekspor ke 29 negara. Australia, kata dia, termasuk salah satu tujuan ekspor terbesar produk perikanan sulut dan menempati peringkat keempat negara tujuan ekspor terbesar pada tahun 2020 dengan volume ekspor mencapai 1.363.181,51 kg dengan nilai USD7,7 juta. 

“Melihat besarnya potensi sumberdaya ikan di Sulawesi Utara dan besarnya volume ekspor produk perikanan ke Australia maka ini menjadi peluang besar untuk terus meningkatkan volume ekspor produk perikanan ke Australia,” sambungnya.

Kendati demikian, Rina meningatkan, peningkatan volume ekspor harus dibarengi dengan adanya jaminan food safety melalui sertifikasi Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) agar kepercayaan customer semakin meningkat. Menurutnya, penambahan ruang lingkup produk perikanan yang disertifikasi HACCP juga akan mendukung perluasan pasar. 

“Dalam posisi ini BKIPM selalu siap mensupport para pelaku usaha untuk melaksanakan sertifikasi HACCP,” tegasnya.

Bahkan, Rina memastikan jajarannya siap melakukan percepatan dan peningkatan kualitas pelayanan baik untuk penerbitan Health Certificate, HACCP dan CKIB. Peningkatan tersebut di antaranya, layanan 24 jam serta program jemput bola oleh BKIPM Manado. Selain itu BKIPM Manado juga telah menyelenggaraan kelas ekspor bagi para pelaku usaha sehingga lebih memudahkan pelaku usaha yang baru untuk dapat melaksanakan kegiatan ekspor.

“Kesan susah,sulit dalam pengurusan HACCP, HC dan persyaratan lainnya sudah tidak ada lagi,” tutupnya.

(RTG)

Exit mobile version