Bitung  

Kesal Meteran Air Dicabut, Warga Paceda Bakal Sambangi Kantor PDAM Bitung

Oleh: Danny R Machmud

Exposenews.id, Bitung – Warga Kelurahan Paceda ‘Puncak Indah’ Kecamatan Madidir bereaksi keras atas tindakan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bitung yang melakukan pencabutan meteran air secara massal tanpa memberikan alasan yang jelas, Jumat (29/1/2021).

Kekesalan warga disinyalir gegara tindakan beberapa oknum PDAM Kota Bitung mencabut meteran air yang diketahui merupakan Program Bantuan Dana Hibah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang tinggal di Kelurahan Paceda.

Dari penuturan warga, aksi pencabutan meteran air secara massal dinilai salah. Mengingat sampai saat ini air tidak pernah jalan. 

“Kami sangat serius atas proyek yang airnya tidak jalan mengatasnamakan masyarakat. Dan perlu digarisbawahi ini adalah hibah bukan pemasangan komersil,” ungkap Ria, salah seorang warga.

Warga menilai tindakan tersebut merupakan upaya pembohongan publik. Pasalnya, di awal pemasangan warga mengetahui proyek hibah dan hanya dimintakan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

“Ini adalah pembohongan publik. Waktu pemasangan meteran warga hanya dimintakan KTP. Setelah didata langsung pasang stiker keluarga penerima air hibah masyarakat perkotaan. Dan setelah meteran dipasang dari pihak PDAM tidak pernah datang mendata lagi masyarakat atau memberikan peringatan untuk segera membayar, apalagi yang disebut surat perjanjian, itu tidak ada,” jelas salah seorang warga lainnya.

Upaya warga meminta klarifikasi dari pihak PDAM sudah dilakukan dengan mendatangi langsung kantor yang ada di Jalan Depot Pertamina, Bitung Tengah, Kelurahan Maesa. Namun sesampainya di sana para pimpinan yang bertanggungjawab untuk dimintai penjelasan sedang tidak berada di tempat.

“Kami akan kembali datang lagi ke sana,” seru mereka.

Lain halnya yang terjadi di Kelurahan Madidir Unet lingkungan 1, proyek pengerjaan penggalian pipa air PDAM hanya dibiarkan begitu saja tanpa pemberitahuan yang jelas.

(DRM)

Exit mobile version