Gasya Karen, Jago Anggar dan Bintangnya Sulut United

Oleh: Ronald Ginting

Exposenews.id, Manado – Cantik dan sporty. Itulah dua kata yang bisa menggambarkan sosok Syalomita Gabriela Karen atau yang biasa dipanggil dengan Gasya. Perempuan kelahiran Manado, 13 September 1998 ini sejak kecil tidak dapat dipisahkan dari olahraga.

Gasya, sejak bangku sekolah dasar sudah menggeluti cabang olahraga anggar. Tak ayal prestasinya di olahraga yang identik dengan pedang tersebut terus diraih.

Medali perak dan perunggu kala kompetisi Porkot dilaksanakan menjadi raihan tersendiri bagi mahasiswi aktif Universitas Sam Ratulangi Manado ini. Sambil kuliah pun dia tidak terpisahkan dari olahraga, karena dirinya kini bekerja sebagai marketing di Manajemen Sulut United (PT. Sulut Bola Prima).

Kata Gasya, awalnya, tidak menyangka bisa bergabung dalam Sulut United, karena dasarnya dia kurang mengerti tentang regulasi sepakbola. “Patokan saya sama saja dengan cabang olahraga anggar yang saya ikuti dari SD. Tetapi saya percaya semua ini bukan kebetulan, karena saya juga senang dalam hal-hal yang berkaitan dengan olahraga,” ujar Gasya.

Dijelaskannya bahwa saat sudah bergabung dengan Sulut United, dia mengerti kalau sepakbola bukanlah sekedar olahraga atau hobi, tapi sepakbola adalah industri yang memiliki nilai plus yaitu prestasi.

“Yang membuat saya senang di sini saya bisa explore ide-ide dan harapan saya untuk anak-anak muda yang ada di Sulut untuk bisa mengenal sepakbola, agar semakin banyak adik-adik menjadi generasi-generasi pencetak prestasi bagi Sulut, dan Indonesia. Besar harapan saya juga agar kiranya saya bisa menjadi berkat bagi banyak orang lewat mengajak adik-adik atau generasi muda kita ini untuk bisa hidup sehat, tidak ketergantungan rokok dan bebas dari narkoba, miras, kenakalan dan hal buruk lain yang bisa merusak masa depan mereka,” tambahnya lagi.

Dia prihatin melihat anak-anak yang masih SMP atau SMA bahkan SD sudah terlibat dalam kasus tersebut. Menurutnya, kalau mereka tertarik dengan olahraga apapun itu, bisa membentuk fisik, mental dan spiritual lebih baik. 

“Contoh kalau di sepakbola, jika ada kesungguhan bertekun dalam berlatih, diikuti sikap yang baik, saya percaya masa depan mereka bisa ada jaminan dengan prestasi yang mereka bentuk dari sekarang. Karena bagi sebuah klub liga, semakin atletnya banyak prestasi maka semakin banyak pula nilai kontraknya. Ingat prestasi tidak dapat dibeli, karena prestasi itu ada dalam diri kita yang mau berusaha,” tukasnya.

Soal prestasi, berikut ini sejumlah prestasi yang sempat ditorehkan Gasya:

2013 – Putri Manado Teenegers 

2015 – Medali perak PORKOT cabang olahraga Anggar kota Manado

2016 – Putri Brand Ambassador PT. WIKA dan Putri Fakultas Ekonomi dan Bisnis 2014

2017 – Second runner up Putri Tomohon, dan second runner up Putri Pariwisata Indonesia

2018 – Medali perak PORKOT cabang olahraga Anggar Manado

2019 – Medali perak PORKOT cabang olahraga Anggar Manado, dan Medali perunggu PORKOT cabang olahraga Anggar Manado.

(RTG)

Exit mobile version