![]() |
Edo Kondologit |
Oleh: Ronald Ginting
Exposenews.id, Sorong – Sebuah video viral memperlihatkan penyanyi, Edo kondologit, murka usai adik iparnya, George Karel Rumbino alias Riko (21), tewas di Polres Sorong, Papua Barat. Polisi lalu angkat bicara.
Dari video yang beredar, tampak Edo Kondologit marah-marah. Sejumlah warga tampak berada di belakang Edo.
“Cukup sudah sandiwara di negeri ini, saya sudah sakit hati sekali ini, kita akan menuntut keadilan. Kita akan menuntut ke propam, polda, polsek semua,” teriak Edo.
“Riko ini adalah korban dari sistem ya ambrol,” lanjutnya.
Saat dihubungi, Kapolres Sorong Kota AKBP Ary Nyoto Setiawan menjelaskan soal kasus yang membuat Edo Kondologit murka. Ary mengatakan peristiwa itu bermula ketika polisi menerima laporan adanya seorang wanita paruh baya berinisial A (60) yang tewas di Pulau Doom, Papua Barat. A diperkosa, dibunuh, lalu ponselnya dicuri. Setelah diselidiki, tersangka mengarah ke Riko.
“Barang buktinya juga ada tuh TV, terus handphone (korban) lalu juga ada minuman keras yang didapatkan (di bawah kasur Riko),” ujar Ary, Minggu (30/8/2020).
Diketahui, rumah Riko dan A berdekatan. Usai diinterogasi, Riko mengakui perbuatannya. Pihak keluarga pun, kata Ary, menyetujui pemeriksaan terhadap Riko. Riko pun dibawa ke Polres Sorong.
Namun, saat diperiksa di Polres Sorong, Riko kabur. Dengan tangan terborgol, Riko menerjang kaca jendela kantor polisi untuk kabur.
“Yang bersangkutan (Riko) lari dari ruang pemeriksaan keluar nabrak kaca di kantor kita sampai kantor kita pecah kacanya. Kemudian kita tangkap lah (Riko),” kata Ary.
Lalu, Riko dibawa ke mobil polisi. Namun, Riko kembali melakukan perlawanan hingga kakinya ditembak.
Rico pun dibawa ke rumah sakit untuk dirawat sementara. Setelahnya, Riko dijebloskan ke dalam sel Polres Sorong. Di dalam sel itu lah, kata Ary, Riko mendapatkan penganiayaan.
“Di dalam tahanan ini dia dianiaya oleh tahanan lain. Kenapa dianiaya? karena memang (tersangka) kasusnya pemerkosaan, dia bunuh mama-mama, itu pasti dianiaya sama teman-temannya,” imbuh Ary.
Saat dicek, Riko sudah terkapar tak berdaya. Polisi langsung membawa Riko ke rumah sakit untuk yang kedua kalinya.
“Begitu di rumah sakit, meninggal, dilakukan visum. Memang yang menyebabkan meninggalnya itu luka-luka di kepala, di benturan kepala. Karena kita lihat rekaman CCTV nya dia dianiaya, dipukulin sama tahanan yang lain,” kata Ary. (RTG)