Oleh: Ronald Ginting
Exposenews.id, Manado – Berdasarkan data yang dirilis oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) terjadi kenaikan signifikan pengguna internet di Indonesia pada tahun 2018 sebesar 10,12%. Dari total 264 juta jiwa penduduk Indonesia, 171,17 juta jiwa di antaranya atau sekitar 64,8% sudah terhubung ke internet.
Kontribusi terbesar atas penetrasi internet berada di Pulau Jawa sebesar 55% dari total keseluruhan. Meskipun demikian masih ada 38,4% masyarakat Indonesia yang berada di wilayah rural belum menggunakan internet.
Penyebaran Covid-19 memaksa masyarakat untuk menggunakan teknologi internet sebagai ganti komunikasi tatap muka.
Jumlah pengguna internet yang mencapai setengah penduduk Indonesia ini menyebabkan terjadinya pergeseran model komunikasi. Transformasi penggunaan internet sebagai media baru telah mengubah sifat dan ruang lingkup media komunikasi.
Hal inilah yang melatarbelakangi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara mengadakan Webinar Digital Journalism Workshop, hari ini. “Transformasi ini menegaskan bahwa second media age, dengan pola simetris dan interaktif, telah mulai menggeser dominasi media broadcast seperti surat kabar, radio dan televisi, pemberitaan yang viral dan menjadi trending topic dalam media sosial bahkan seringkali menjadi pemberitaan utama pada media mainstream,” ungkap Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulut, Arbonas Hutabarat sambil menerangkan tema webinar kali ini yaitu Pemanfaatan Media Digital untuk Komunikasi Kebijakan yang Efektif.
Disampaikan Arbonas bahwa digitalisasi ini menciptakan iklim perubahan pola konsumsi berita dari media konvensional ke digital, baik melalui media online maupun media sosial. Perkembangan ini mendorong media untuk melakukan perubahan untuk menyesuaikan kebutuhan.
“Perkembangan yang sama juga mendorong peralihan iklan dari media konvensional ke digital, khususnya ke mesin pencari dan media sosial. Dengan demikian pilihan strategi komunikasi yang tepat menjadi kunci utama dalam mengukur seberapa efektif penyampaian program, gagasan, dan kebijakan pemerintah kepada masyarakat,” kata Arbonas.
Menurutnya, pelatihan ini bertujuan meningkatkan kemampuan pemanfaatan media sosial untuk mensosialisasikan kebijakan, dan juga meningkatan kualitas jurnalis di tengah transformasi media, serta meningkatkan kualitas jurnalis di tengah maraknya citizen journalist.
“Terlebih guna menjadikan media sebagai alat/akses untuk mengendalikan ekpektasi masyarakat terhadap kebijakan,” tukasnya.
Workshop ini menghadirkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko, dan Co Founder and CEO Katadata Metta Dharmasaputra. (RTG)