Oleh: Ronald Ginting
Exposenews.id, Manado – Nilai ekspor nonmigas Sulawesi Utara pada April 2020 menurun 4,21% dibandingkan Maret 2020 yang senilai US$ 78,71 juta. Adapun ekspor pada April lalu tercatat sebesar US$ 75,40 juta.
Kepala BPS Sulut, Ateng Hartono memaparkan bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2019 (y-on-y), nilai ekspor Sulawesi Utara meningkat 34,67%. “Komoditas ekspor nonmigas terbesar pada April 2020 tetap diduduki oleh lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15), senilai US$ 36,15 juta atau 47,95% dari total ekspor,” kata Ateng, Sabtu (6/6).
Disebutkan Ateng bahwa negara tujuan ekspor nonmigas terbesar Sulawesi Utara pada bulan yang sama, adalah Amerika Serikat sebesar US$ 12,72 juta atau 16,87% dari nilai ekspor di bulan tersebut. “Produk yang paling banyak diekspor ke negara tersebut adalah lemak & minyak hewan/ nabati /Animal or vegt fats and oils,” ujar Ateng lagi.
Dia bilang impor Sulut pada April lalu mencapai US$ 11,64 juta.
Nilai tersebut naik 42,30% dibandingkan Maret 2020. Hal ini sejalan bila dibandingkan dengan nilainya di April 2019 (y-on-y), dengan kenaikan sebesar 193,20
%.
“Komoditas impor terbesar adalah Bahan Bakar Mineral (HS 27), senilai US$ 8,93 juta atau 76,70% dari total impor,” ucapnya.
Negara Malaysia menjadi negara pemasok terbesar pada bulan April 2020 sebesar
US$ 9,69 juta (83,26%). Adapun komoditas yang dibeli dari negara tersebut ada 7 komoditi, dan yang dominan adalah Bahan Bakar Mineral (HS 27).
Dengan demikian, pada April lalu, neraca perdagangan Sulawesi Utara mengalami surplus US$ 63,76 juta. (RTG)