Insiden Memalukan di Drawing AFF U19: Bendera Vietnam Tertukar dengan Bendera China

Exposenews.id – Dunia olahraga Asia Tenggara kembali diguncang insiden memalukan yang sulit diterima akal sehat. Saat drawing Piala AFF Futsal U19 2025 berlangsung di Thailand, panitia penyelenggara melakukan kesalahan fatal yang mencoreng martabat sebuah bangsa. Dengan tidak teliti, mereka memajang bendera China saat menyebut nama Vietnam sebagai peserta turnamen. Kesalahan dasar yang seharusnya tidak terjadi di event resmi sekelas AFF ini langsung memicu badai protes dari berbagai penjuru.

Akibatnya, Vietnam merasa harga dirinya sebagai bangsa telah diinjak-injak oleh negara tetangga yang seharusnya menjadi saudara. Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) pun tidak tinggal diam melihat kecerobohan yang dilakukan panitia Thailand ini. Mereka secara resmi mengirimkan surat protes berisi kecaman keras kepada Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF) sebagai induk organisasi. Surat tersebut berisi ungkapan kekecewaan mendalam atas insiden yang dianggap merendahkan kedaulatan Vietnam.

Thailand sebagai tuan rumah memang terbukti melakukan kecerobohan fatal yang sebenarnya bisa dihindari. Insiden memalukan ini terjadi pada Selasa (28/10/2025) di Nonthaburi, Thailand, di hadapan seluruh perwakilan negara ASEAN. Yang memperparah situasi, kesalahan panitia ini justru disiarkan secara langsung di YouTube resmi Asosiasi Sepak Bola Thailand (FAT) sehingga jutaan penonton dari berbagai negara menyaksikan blunder tersebut. Siaran langsung yang seharusnya menjadi momentum kebanggaan justru berubah menjadi aib bagi Thailand.

Dampak Buruk yang Tidak Terelakkan bagi Vietnam

Media lokal Vietnam, TheThao247.vn, dengan tegas menyayangkan kejadian yang dinilai sangat mempermalukan ini. Dalam keterangan resminya, Vietnam menyatakan akan mengejar masalah ini sampai tuntas. Mereka secara serius mengirim laporan detail kepada AFF karena yakin insiden ini akan membawa dampak buruk jangka panjang bagi citra negara di kancah internasional. Bahkan, dikhawatirkan akan mempengaruhi posisi Vietnam dalam percaturan olahraga regional.

Bayangkan, panitia yang seharusnya profesional justru dengan sembrono memasang bendera negara lain yang tidak ada hubungannya dengan Vietnam. Padahal, bendera Vietnam dengan lambang bintang kuning di atas dasar merah sudah sangat familiar di kawasan Asia Tenggara. Tentu hal ini bukan hanya sekadar kesalahan teknis biasa, tetapi sudah mengancam solidaritas dan rasa percaya antarnegara di Asia Tenggara yang selama ini terus dibangun.

“Selama pengundian berlangsung, semua peserta bisa menyaksikan bagaimana bendera China dengan jelas dipajang, sementara bendera Vietnam yang seharusnya justru tidak ditampilkan,” jelas media tersebut dengan nada kesal. Dalam laporan resminya, Vietnam menegaskan bahwa insiden ini bersifat sangat serius dan dapat merusak citra nation branding yang selama ini dibangun dengan susah payah. Bahkan dampak negatifnya dikhawatirkan akan merusak solidaritas komunitas ASEAN yang selama ini dijunjung tinggi.

Oleh karena itu, Vietnam secara tegas menuntut AFF untuk segera memberikan klarifikasi resmi menyeluruh. Mereka juga mendesak agar Thailand sebagai pihak yang bersalah diberi sanksi tegas yang sesuai dengan tingkat kesalahannya. Vietnam berharap sungguh-sungguh agar insiden memalukan serupa tidak akan pernah terulang lagi di masa depan untuk negara manapun. “VFF secara resmi meminta AFF untuk mengklarifikasi penyebab insiden secara transparan dan memastikan adanya tindakan tegas yang diambil untuk mencegah pengulangan kesalahan yang sama,” tegas pernyataan resmi mereka. Di sisi lain, Vietnam tetap meyakini bahwa AFF sebagai organisasi induk pasti menyadari keseriusan masalah ini dan akan menanganinya dengan penuh tanggung jawab serta profesionalisme.

Respons Cepat dan Permohonan Maaf Thailand

Merespons gelombang protes yang semakin membesar, Asosiasi Sepak Bola Thailand (FAT) akhirnya mengeluarkan pernyataan resmi. Adisak Benjasiriwan, Wakil Presiden FAT untuk bidang Futsal dan Sepak Bola Pantai, dengan rendah hati menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada VFF dan seluruh rakyat Vietnam. Permintaan maaf ini disampaikan secara terbuka melalui berbagai platform media.

FAT tidak hanya berhenti pada permintaan maaf biasa. Mereka berjanji akan melakukan investigasi menyeluruh terhadap peristiwa yang mencoreng muka ini. Bahkan, mereka mengancam akan mengambil tindakan hukum tegas terhadap semua pihak yang terlibat dalam kesalahan tersebut. “Kami tidak akan mentolerir kecerobohan seperti ini. Untuk itu, kami segera membentuk komite pencari fakta independen yang akan menyelidiki seluruh rangkaian kejadian dan akan menindak tegas mereka yang terbukti lalai,” sambung pernyataan resmi FAT dengan nada tegas.

Yang cukup mengejutkan, Ketua Umum FAT, Nualphan Lamsam atau yang akrab disapa Madame Pang, turun tangan langsung menyelesaikan masalah ini. Secara pribadi ia mengajukan surat permohonan maaf resmi kepada pimpinan VFF. Tidak hanya itu, ia pun segera menugaskan Wakil Ketua FAT untuk datang langsung ke Vietnam guna menyampaikan permintaan maaf secara langsung di hadapan pimpinan VFF. Tindakan ini menunjukkan keseriusan Thailand dalam meminta maaf.

FAT terus berusaha meyakinkan semua pihak bahwa kesalahan ini murni dilakukan oleh individu tertentu, bukan kebijakan organisasi. Mereka menegaskan bahwa tidak ada unsur kesengajaan dalam insiden memalukan ini. “Asosiasi Sepak Bola Thailand dengan tulus dan ikhlas berharap VFF dan seluruh rakyat Vietnam dapat membuka hati untuk memaafkan kesalahan yang tidak disengaja ini,” tutup pernyataan FAT. Mereka berjanji akan mengambil pelajaran berharga dari kejadian ini untuk meningkatkan standar penyelenggaraan turnamen di masa depan.

Insiden ini menjadi pengingat bagi semua negara anggota AFF tentang pentingnya menjaga profesionalisme dan rasa hormat antar bangsa. Solidaritas ASEAN yang selama ini dibangun memang harus terus dirawat, namun bukan berarti mengabaikan prinsip-prinsip dasar saling menghargai kedaulatan masing-masing negara. Kedepan, diharapkan semua pihak dapat belajar dari kejadian ini untuk menciptakan lingkungan olahraga yang lebih harmonis dan saling menghormati.

Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com