Berita  

Dugaan Mark Up Proyek Whoosh: Dari Unggahan YouTube Mahfud Hingga Meja Penyidik KPK

Exposenews.id – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kini secara resmi menyelidiki dugaan praktik penggelembungan anggaran atau mark up pada mega-proyek Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) yang menghubungkan Jakarta dan Bandung. Selanjutnya, Asep Guntur Rahayu, sang Pelaksana Tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, dengan tegas memastikan proses hukum yang sedang berjalan ini. “Saat ini sudah pada tahap penyelidikan,” tutur Asep kepada para wartawan pada hari Senin, 27 Oktober 2025.

Tak hanya itu, Budi Prasetyo, Juru Bicara KPK, langsung memperjelas timeline investigasi ini. Dengan penuh keyakinan, ia mengungkapkan bahwa penyelidikan kasus yang menggemparkan ini sebenarnya telah dimulai sejak awal tahun 2025. “Penyelidikan perkara ini sudah sejak awal tahun,” tegas Budi. Alhasil, karena masih berada dalam tahap awal ini, KPK belum dapat memaparkan detail perkembangan perkara secara terang-benderang kepada publik.

Oleh karena itu, Budi menerangkan bahwa tim penyelidik masih terus bekerja keras. “Jadi memang ini masih terus berprogres dalam proses penyelidikan. Secara umum tentu tim terus melakukan pencarian, keterangan-keterangan yang dibutuhkan untuk membantu dalam mengungkap perkara ini,” paparnya di Gedung Merah Putih, Jakarta, pada hari yang sama. Bahkan, KPK secara proaktif mengajak serta seluruh lapisan masyarakat untuk berpartisipasi.

KPK Berburu Data dan Minta Bantuan Publik

Lebih jauh lagi, Budi menyampaikan imbauan resmi. Ia menyarankan agar siapa pun yang memiliki informasi atau data terkait dugaan korupsi di proyek kereta cepat itu untuk segera melaporkannya. Menurutnya, setiap informasi yang mengalir akan memperkaya bahan analisis tim penyelidik dalam menelusuri dan membongkar skema korupsi yang diduga menggerogoti uang negara. Di samping itu, KPK juga berencana untuk memanggil berbagai pihak terkait untuk dimintai keterangan.

Mahfud MD Pembongkar Skema: Biaya Melonjak Tiga Kali Lipat!

Dugaan Mark Up Proyek Whoosh: Dari Unggahan YouTube Mahfud Hingga Meja Penyidik KPK

Sebelumnya, gong investigasi ini sesungguhnya telah dipukul oleh sosok berpengaruh. Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, dengan berani membongkar adanya indikasi mark up di proyek ini melalui kanal YouTube pribadinya. Pada saat itu, Mahfud membeberkan perbandingan yang mencengangkan: biaya per kilometer kereta Whoosh di Indonesia membengkak hingga 52 juta dollar AS, angka yang jauh melampaui biaya serupa di China yang hanya sekitar 17-18 juta dollar AS.

Dengan penuh emosi, Mahfud langsung melemparkan pertanyaan kritis yang menyentak. “Naik tiga kali lipat, ini siapa yang menaikkan? Uangnya ke mana?” serunya dalam video YouTube yang diunggah pada 14 Oktober lalu. Kemudian, ia menegaskan bahwa kasus ini harus segera disusut tuntas. “Harus diteliti siapa yang dulu melakukan ini,” tambahnya. Bahkan, Mahfud secara terbuka menyarankan agar KPK mengambil tindakan.

Respons Aneh KPK yang Bikin Mahfud Heran

Akan tetapi, respons dari lembaga antirasuah justru menimbulkan tanda tanya. Alih-alih langsung bertindak, KPK malah meminta Mahfud untuk membuat laporan resmi. Akibatnya, Mahfud pun merasa heran dengan permintaan tersebut. “Agak aneh ini, KPK meminta saya melapor tentang dugaan mark up Whoosh,” cuit Mahfud di akun X-nya pada Minggu, 19 Oktober 2025.

Di sisi lain, Mahfud langsung memaparkan argumen hukumnya. Ia menjelaskan bahwa dalam hukum pidana, jika ada informasi tentang dugaan tindak pidana, aparat penegak hukum (APH) seharusnya langsung menyelidiki, bukan malah meminta laporan tertulis. Sebagai alternatif, aparat bisa saja memanggil sumber informasi untuk dimintai keterangan secara resmi.

KCIC Siap Gandeng KPK, Masyarakat Tunggu Kejutan

Sementara itu, di tengah hiruk-pikuk penyelidikan KPK, pihak PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) sebagai operator proyek menyatakan sikap kooperatifnya. Melalui Corporate Secretary-nya, Eva Chairunisa, perusahaan berkomitmen untuk bekerja sama dengan KPK. “KCIC akan bekerja sama dengan KPK untuk proses penyelidikannya,” janji Eva kepada para wartawan, Senin. Dengan demikian, semua mata kini tertuju pada perkembangan investigasi yang dipastikan akan penuh kejutan ini.

Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com