Exposenews.id – Bayangkan, meninggalkan kampung halaman demi memulai hidup baru di seberang lautan! Nah, inilah yang sedang dilakukan oleh 178 Kepala Keluarga (KK) asal Yogyakarta yang dengan semangat baja siap menjalani petualangan baru melalui program transmigrasi. Pemerintah pun dengan sigap mempersiapkan mereka melalui pelatihan intensif bagi calon transmigran (catrans) yang bertempat di Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Transmigrasi (BPPMT) Yogyakarta, Sleman. Menariknya, pelatihan transformatif ini berlangsung selama satu pekan penuh, mulai dari tanggal 27 September hingga 3 Oktober 2025.
Semangat Baru dari Wakil Menteri: “Ini Masih Tanah Indonesia!”
Pada pembukaan pelatihan yang bersejarah itu, Wakil Menteri Transmigrasi, Viva Yoga Mauladi, secara khusus hadir untuk memberikan semangat. Beliau dengan tegas menekankan bahwa menjadi seorang transmigran jelas-jelas membutuhkan kesiapan mental dan niat yang benar-benar tulus. “Memang, pindah ke tempat baru dan meninggalkan tanah kelahiran adalah sesuatu yang sangat berat,” ujar Viva Yoga pada Sabtu (27/9/2025), seperti yang tertera dalam keterangan resmi. “Akan tetapi, kita harus selalu ingat bahwa di mana pun kita ditempatkan, itu tetaplah tanah Indonesia, rumah kita sendiri!” tambahnya dengan penuh keyakinan.
Lebih lanjut, Viva Yoga dengan antusias memaparkan bahwa program transmigrasi masa kini telah mengalami perubahan fundamental. Alih-alih sekadar memindahkan penduduk, program ini sekarang berorientasi penuh pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kemudian, beliau juga memberikan pengingat yang sangat penting bagi para calon transmigran. Beliau meminta mereka untuk benar-benar mantap dengan keputusannya, karena pengalaman menunjukkan tidak jarang beberapa peserta memilih pulang kampung setelah tiga atau empat bulan mencoba. “Oleh karena itu, kami sangat berharap Bapak-Ibu benar-benar sungguh-sungguh. Intinya, jangan sampai ada keraguan sedikitpun!” tegasnya sekali lagi.
Dari Jogja ke Seluruh Indonesia: Inilah Destinasi dan Fasilitas Menggiurkannya!
Lantas, ke mana saja mereka akan diberangkatkan? Ternyata, para pejuang baru ini rencananya akan menempati beberapa daerah tujuan transmigrasi yang tersebar di penjuru Nusantara. Daerah-daerah tersebut meliputi Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) di Sulawesi Selatan; Poso di Sulawesi Tengah; Polewali Mandar di Sulawesi Barat; dan juga Halmahera Tengah di Maluku Utara. Sungguh sebuah petualangan yang menantang!
Yang membuat program ini semakin menggiurkan, selama kurang lebih satu tahun masa pembinaan, pemerintah dengan tanggung jawab penuh akan memberikan biaya hidup (jadup) yang nilainya mencapai Rp 3,1 juta hingga Rp 3,3 juta. Tidak hanya itu, sebagai modal awal, setiap keluarga akan menerima uang bekal sebesar Rp 25 juta tepat pada saat pemberangkatan! “Sebagai konsekuensinya, Kementerian Transmigrasi akan bertanggung jawab dan memberikan pembinaan selama kurun waktu satu tahun tersebut. Setelah periode itu berakhir, kami sangat berharap para transmigran sudah bisa mandiri dan produktif dari lahan yang mereka tempati,” jelas Viva Yoga dengan penuh harap.
Aturan Main Terbaru: Transmigrasi Zaman Now Harus atas Usulan Pemda!
Di sisi lain, ada kebijakan baru yang wajib kamu tahu! Kini, program transmigrasi atau pemindahan penduduk dari daerah padat ke daerah yang lebih sepi haruslah berdasarkan permintaan langsung dari pemerintah daerah (Pemda). Sebagai bukti, Viva Yoga sendiri yang menegaskan hal ini saat melakukan kunjungan kerjanya ke Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu, pada Selasa (09/09/2025). “Dengan kata lain, program transmigrasi saat ini sudah memiliki visi dan transformasi baru yang sangat berbeda dengan program pada masa pemerintahan sebelumnya,” ungkapnya.
Sebelumnya, perlu kita pahami bersama bahwa sebelum Kabinet Merah Putih terbentuk, program transmigrasi sepenuhnya dijalankan dan diatur oleh pemerintah pusat. “Akan tetapi, sekarang situasinya sudah berubah total. Sekarang sistemnya sudah bersifat desentralisasi dan bottom-up. Akibatnya, apabila ada pengiriman warga transmigrasi, maka itu harus benar-benar berasal dari kebutuhan riil yang diajukan oleh pemerintah daerah,” jelas Viva Yoga secara gamblang. Pada akhirnya, perubahan kebijakan ini diharapkan dapat membuat program transmigrasi lebih tepat sasaran dan benar-benar menjawab kebutuhan daerah.
Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com












