Angela Rayner Melepas Jabatan Wakil PM Inggris Imbas Kasus Pajak Properti

Wakil Perdana Menteri (PM) Inggris Angela Rayner

Exposenews.id – Dalam sebuah kejutan yang mengguncang politik Inggris, Angela Rayner memutuskan untuk mundur dari jabatan bergengsinya sebagai Wakil Perdana Menteri dan Menteri Perumahan pada Jumat (5/8/2025). Keputusan dramatis ini akhirnya ia ambil setelah terkuak fakta bahwa ia kurang membayar pajak properti untuk rumah keduanya yang terletak di Hove, East Sussex, yang ia beli di awal tahun 2025. Tidak hanya melepas jabatan di pemerintahan, Rayner secara mengejutkan juga mengundurkan diri dari posisi Wakil Pemimpin Partai Buruh. Selanjutnya, Partai Buruh pun akan segera menggelar pemilihan untuk mencari penggantinya.

Pelanggaran Kode Etik: Penasihat Etika Ungkap Kelalaian Rayner

Lebih lanjut, menurut Sir Laurie Magnus yang merupakan penasihat etika utama PM Keir Starmer, Rayner secara terbukti telah melanggar kode etik menteri. Magnus menjelaskan bahwa meskipun Rayner sebelumnya sudah mendapatkan pertimbangan hukum dalam proses pembelian propertinya, sayangnya ia sama sekali gagal untuk mencari pertimbangan terkait aspek perpajakannya. Rayner sendiri kemudian mengakui kesalahannya tersebut sambil menuliskan bahwa ia merasa tidak bisa memenuhi standar tertinggi yang ditetapkan bagi seorang menteri saat membeli properti.

Surat Pengunduran Diri: Isi Hati Rayner untuk Keir Starmer

Pengakuan jujur itu ia tuangkan secara lengkap dalam surat pengunduran dirinya yang secara khusus ditujukan kepada PM Keir Starmer. “Saya sangat menyesali keputusan saya untuk tidak mencari nasihat pajak spesialis tambahan, terlebih lagi mengingat posisi strategis saya sebagai Menteri Perumahan dan pengaturan keluarga saya yang sangat kompleks,” ungkap Rayner seperti yang dilaporkan oleh BBC pada Jumat (5/9/2025).

Keluarga Rayner Jadi Korban Pemberitaan

Di sisi lain, media terkemuka Inggris, Sky News, juga memberitakan bahwa Rayner sangat mempertimbangkan dampak signifikan dari tekanan media yang terus-menerus dan tidak berhenti terhadap keluarganya terkait kasus ini. Dengan tegas, ia menyatakan bahwa keluarganya sama sekali tidak menginginkan kehidupan pribadi mereka terus-menerus mendapat tekanan dan diekspos secara terbuka ke publik. “Saya telah jelaskan selama proses berjalan bahwa prioritas utama saya adalah, dan akan selalu, melindungi anak-anak saya. Tekanan yang saya berikan kepada mereka dengan tetap mempertahankan jabatan ini akhirnya menjadi beban yang tak tertahankan,” kata Rayner dengan berat hati.

Baca Juga: Trump Cabut Tameng AS dari Eropa! Bantuan Militer untuk Hadapi Rusia Dihentikan

Pengakuan dan Penyesalan: Rayner Ambil Tanggung Jawab Penuh

“Oleh karena itu, mengingat temuan etika tersebut, dan dampak brutalnya terhadap keluarga inti saya, maka dengan ini saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari semua jabatan, yaitu sebagai Wakil Perdana Menteri, Sekretaris Negara untuk Perumahan, Komunitas, dan Pemerintah Daerah, serta Wakil Pemimpin Partai Buruh,” tambahnya dalam pernyataan yang penuh emosi. Dalam pernyataan resminya saat mengumumkan pengunduran diri tersebut, Rayner menyatakan bahwa ia akan mengambil tanggung jawab penuh atas segala kesalahan yang telah diperbuatnya. Ia juga menegaskan bahwa dirinya sama sekali tidak pernah berniat untuk melakukan apa pun selain membayar pajak dalam jumlah yang tepat sesuai ketentuan. Namun, niat baiknya itu ternyata tidak cukup untuk menebus kesalahan prosedural yang ia lakukan.

Efek Domino: Kabinet Inggris Berubah dalam Semalam

Pengunduran diri Rayner ini jelas menjadi pukulan telak dan memalukan bagi PM Keir Starmer yang baru saja melakukan perombakan besar pada jajaran pemerintahanannya di awal pekan ini. Peristiwa ini tentunya meninggalkan catatan pahit dan noda pada tahun pertama pemerintahannya yang seharusnya berjalan mulus. Akibatnya, keputusan Rayner mundur langsung memicu reshuffle atau perombakan besar-besaran di dalam lingkaran kabinet inti.

David Lammy Jadi Wakil PM Baru

Sebagai konsekuensinya, David Lammy terpaksa harus meninggalkan jabatannya yang sangat penting sebagai Menteri Luar Negeri untuk naik pangkat menggantikan posisi Rayner sebagai Wakil Perdana Menteri. Selain itu, dalam reshuffle darurat itu, Lammy juga dipercaya untuk menduduki posisi ganda sebagai Menteri Kehakiman. Sementara itu, Shabana Mahmood ditunjuk untuk mengisi posisi Menteri Dalam Negeri yang kosong, dan Yvette Cooper mendapatkan promosi jabatan untuk menjadi Menteri Luar Negeri yang baru.

Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com