Berita  

Viral di Medsos! Ini Sejarah di Balik Kode ACAB & 1312 yang Diteriakkan di Demo Indonesia

Apa arti kode ACAB dan 1312? Sejarah panjang asal-usul ACAB menunjukkan bagaimana istilah ini bertahan lintas generasi

Exposenews.id – Demo besar di Jakarta pada Kamis (28/8/2025) tidak hanya menyisakan duka mendalam. Kini, jagat media sosial justru dihebohkan oleh dua istilah yang meledak: ACAB dan 1312. Kedua kode ini ramai digunakan warganet untuk menyuarakan kekecewaan mereka terhadap aparat kepolisian. Namun yang mengejutkan, ternyata slogan ini bukanlah hal baru; faktanya, ACAB dan 1312 telah lama menjadi simbol protes global yang melawan kekerasan aparat keamanan di berbagai negara. Meski terkesan modern, kedua istilah ini justru menyimpan sejarah panjang yang mungkin belum banyak diketahui orang.

Mengulik makna: Apa itu ACAB dan 1312?

Pertama-tama, mari kita urai artinya. ACAB merupakan sebuah akronim yang berdiri untuk “All Cops Are Bastards” atau dalam bahasa Indonesia, “Semua Polisi adalah Bajingan”. Lalu, bagaimana dengan 1312? Kode angka ini ternyata adalah versi numeriknya! Jadi begini cara memecahkannya: angka 1 mewakili huruf A, angka 3 untuk C, angka 1 lagi untuk A, dan angka 2 untuk B. Singkatnya, 1312 adalah bentuk sandi yang memiliki makna persis sama dengan ACAB.

Menelusuri jejak sejarah: Dari Inggris hingga Indonesia

Nah, untuk memahami masa kini, kita harus melihat ke masa lalu. Akronim ACAB dipercaya pertama kali muncul di Inggris pada awal abad ke-20. Bahkan, pada era 1940-an, para pekerja yang mogok sudah meneriakkan frasa “All Coppers Are Bastards” sebagai bentuk perlawanan. Sebuah rekaman video tahun 1958 pun dengan jelas menunjukkan pemuda Inggris menuliskan kalimat itu di jalanan, membuktikan akar sejarahnya yang dalam.

Lalu, apa yang membuat ACAB meledak? Pemicu utamanya adalah ketika harian ternama Inggris, Daily Mirror, memuat headline besar menggunakan akronim ACAB. Ceritanya, media tersebut memberitakan seorang remaja yang ditangkap karena menjahit akronim ACAB di jaketnya, meniru gaya anggota geng motor Hells Angels. Uniknya, remaja itu mengira ACAB berarti “All Canadians Are Bums” (Semua Orang Kanada adalah Pemalas). Meski begitu, pengadilan tetap menjatuhkan denda lima poundsterling padanya. Alhasil, pemberitaan itu justru mengangkat ACAB menjadi simbol generasi muda yang marah terhadap perlakuan kasar polisi.

Ledakan popularitas: Musik punk membawa ACAB ke dunia

Inilah babak yang paling berjasa menyebarkan ACAB ke seluruh dunia: era musik punk tahun 1970-an. Gerakan punk yang anti-pemerintahan dan penuh amarah langsung mengadopsi ACAB sebagai mantra perjuangan mereka. Salah satu contoh paling legendaris adalah lagu berjudul “ACAB” dari band punk Inggris, 4-Skins. Bagi para punker, ACAB bukan sekadar ejekan, melainkan kode solidaritas suci yang menentang segala bentuk otoritarianisme dan kekuasaan negara yang menindas.

Evolusi simbol: Dari subkultur ke arus utama

Perkembangan selanjutnya sungguh menarik. Lambat laun, penggunaan ACAB merambat jauh melampaui komunitas punk dan anarkis. Kini, berbagai kelompok masyarakat menggunakannya dalam aksi protes menentang kekerasan polisi, dari Amerika Serikat hingga Indonesia.

Sebagai bukti, dalam gelombang protes Black Lives Matter (BLM) di AS, kita dengan mudah menemukan grafiti dan poster bertuliskan ACAB. Sempat ada usulan untuk melunakkan maknanya menjadi “All Cops Are Bad” (Semua Polisi adalah Buruk). Akan tetapi, banyak kelompok anti-otoritarian menegaskan bahwa pesan ini tidak ditujukan kepada individu polisi, melainkan kepada sistem yang korup dan menindas yang mereka wakili.

Jadi, pada intinya, kemunculan ACAB dan 1312 dalam demo Indonesia adalah bagian dari narasi global. Kode ini adalah warisan dari sejarah perlawanan panjang yang berevolusi dari mogok kerja di Inggris, disebarkan oleh musik punk, dan akhirnya sampai ke jalanan Jakarta. Fenomena ini membuktikan bahwa bahasa perlawanan tidak mengenal batas negara maupun zaman, menyatukan suara atas nama keadilan.

Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com