BLITAR, Exposenews.id – Sebuah aksi kekerasan menghebohkan terjadi di SMP Negeri 3 Doko, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Puluhan kakak kelas dengan keji menargetkan siswa baru berinisial WV (12) dalam aksi bullying brutal yang mengakibatkan luka fisik dan trauma psikis. Video pengeroyokan ini langsung viral setelah beredar luas di media sosial.
Kakak Kelas Panggil Korban ke Belakang Kamar Mandi, Lalu Keroyok
AKP Momon Suwito Pratomo selaku Kasat Reskrim Polres Blitar membeberkan kronologi kejadian yang terjadi pada Jumat (18/7/2025) saat MPLS berlangsung. Menurutnya, sekitar 20 siswa kelas 8 dan 9 dengan sadis menyiksa WV yang masih duduk di bangku kelas 7. Bahkan beberapa teman sekelas korban ikut serta dalam aksi memalukan ini!
“NTN, salah satu pelaku utama dari kelas 8, memulai pukulan pertama ke pipi kiri WV sebelum menendang perutnya. Aksi ini memicu siswa lain untuk ikut menghajar korban,” tegas Momon.
Dari Cemoohan Hingga Pukulan Brutal
Kisah pilu ini bermula ketika beberapa kakak kelas mengajak WV ke belakang kamar mandi sekolah. Begitu tiba di lokasi, puluhan siswa langsung mengepungnya. Tanpa belas kasihan, NTN melayangkan pukulan keras ke wajah WV disusul tendangan ke perut. Aksi ini menjadi sinyal bagi siswa lain untuk ikut mengeroyok korban!
Setelah kejadian, para pelaku mengancam WV agar tidak melapor. Namun berkat dukungan keluarga, korban akhirnya berani mengungkap kejadian ini sepulang sekolah. “Tim medis menemukan luka di siku kanan, nyeri kepala belakang, dan memar di dada korban,” ungkap Momon.
Polisi Bergerak Cepat, Periksa Dua Guru
Tim penyidik langsung turun tangan dengan memeriksa dua guru terkait, yaitu Wasilah Turrohmah (Guru BK) dan Ahmad Safrudin. Mereka juga mengamankan TKP dan melakukan pemeriksaan medis lengkap untuk mengungkap motif sebenarnya.
“Meski semua pihak masih di bawah umur, kami akan proses hukum kasus ini sampai tuntas,” tegas Momon.
Trauma Mendalam & Dampak Psikologis
Yang paling memilukan, WV kini mengalami ketakutan luar biasa setiap kali mengingat kejadian tersebut. Padahal MPLS seharusnya menjadi momen berkesan bagi siswa baru, bukan malah berubah menjadi mimpi buruk!
Sekolah Diam, Masyarakat Geram
Sampai berita ini turun, pihak sekolah belum memberikan pernyataan resmi. Namun kasus ini memicu kemarahan warganet yang menuntut tindakan tegas. Banyak pihak menyarankan pemberian sanksi berat bagi pelaku sekaligus terapi psikologis untuk korban.
Bullying di Sekolah: Masalah Sistemik yang Butuh Solusi
Kasus ini kembali membuktikan bahwa kekerasan di lingkungan pendidikan masih menjadi momok menakutkan. Seringkali korban justru terpaksa diam karena tekanan pelaku, padahal dampaknya bisa merusak masa depan anak!
Sebagai orang tua, pendidik, maupun masyarakat, kita harus lebih proaktif menciptakan lingkungan sekolah yang aman. Jangan biarkan ada lagi korban seperti WV yang menderita karena ulah segelintir oknum tak bertanggung jawab.