Berita  

Mahasiswa Terobos Rapat DPRD, Protes Pengeboran Migas di Kangean!

SUMENEP, Exposenews.id – Aksi nekat mahasiswa asal Pulau Kangean mengguncang media sosial! Mereka menerobos masuk ke dalam ruang rapat anggota DPRD Kabupaten Sumenep yang sedang menggelar pertemuan mewah di sebuah hotel di Yogyakarta. Viralnya video berdurasi 1 menit 18 detik itu memicu sorotan publik, terutama karena aksi protes ini terjadi saat para anggota Dewan sedang membahas APBD perubahan pada Sabtu, 12 Juli 2025 lalu.

Mahasiswa Mengamuk, DPRD Diam Saja!

Dengan poster-poster berisi penolakan dan suara lantang, para mahasiswa ini menyampaikan kemarahan mereka terhadap rencana survei seismik dan pengeboran migas di Pulau Kangean. Uniknya, aksi ini justru diizinkan oleh salah satu anggota DPRD yang mempersilakan mereka berbicara langsung di tengah rapat.

Shahib Labibul Hikam, salah satu penggerak aksi, tak ragu menyebut bahwa ini adalah ledakan akumulasi kemarahan warga Kangean. “DPRD Sumenep pura-pura buta dan tuli! Sudah sebulan kami menolak, tapi mereka diam saja!” tegas Shahib, Senin (14/7/2025).

Anggota DPRD Dukung Perusahaan, Warga Ditinggalkan?

Mahasiswa juga menyoroti pernyataan kontroversial anggota DPRD Sumenep, Hairul Anwar, yang dianggap lebih memihak perusahaan migas PT KEI daripada mendengar jeritan warga. “Mereka tidak peduli dampak lingkungan atau keresahan kami. Ini bukti DPRD tidak peka!” tambah Shahib.

Namun, tidak semua anggota Dewan bersikap defensif. M Muhri, salah satu yang hadir dalam rapat, justru memuji keberanian mahasiswa. “Ini sah saja dalam demokrasi. Saya dulu juga aktivis, jadi saya paham,” ujarnya santai.

Muhri: “Mereka Benar, Warga Kangean Belum Merasakan Manfaatnya!”
Muhri, yang juga Ketua Komisi III DPRD Sumenep, mengaku sempat kaget melihat aksi spontan ini. Tapi, ia cepat tersadar. “Ya enggak apa-apa, ini perjuangan mereka valid. Mungkin selama ini warga Kangean memang tidak merasakan dampak positif dari aktivitas migas,” jelasnya.

Ia bahkan mendukung penolakan mahasiswa terhadap survei seismik. “Kalau mereka menolak penambangan, wajar saja. Soalnya sampai sekarang, kesejahteraan di Kangean tidak meningkat,” tambah Muhri.

Aksi Ini Bukti Kekecewaan yang Menumpuk!

Aksi mahasiswa ini bukan tanpa alasan. Selama sebulan terakhir, gelombang penolakan warga Kangean terus menguat. Sayangnya, DPRD Sumenep dianggap tidak mengambil tindakan serius. “Mereka memilih mengadakan rapat di hotel mewah Yogya ketimbang mendengar suara rakyat,” sindir salah satu mahasiswa.

Netizen Banjir Dukungan!

Video aksi ini pun langsung menjadi perbincangan hangat di media sosial. Netizen puji aksi mahasiswa, tapi kecam DPRD yang “jalan-jalan” ke Yogya sambil tinggalkan persoalan daerah.

Dengan viralnya aksi ini, tekanan publik terhadap DPRD Sumenep dan PT KEI semakin besar. Pertanyaannya sekarang: Akankah DPRD akhirnya bergerak, atau tetap tutup mata?

Yang Jelas, Mahasiswa Kangean Tidak Akan Berhenti!

Shahib dan kawan-kawan sudah menyatakan, ini baru awal. “Kami akan terus berjuang sampai suara kami didengar. DPRD tidak bisa lagi mengabaikan rakyatnya sendiri!” tegasnya.