Berita  

Main-Main dengan Perut Rakyat! Produsen Beras Terbukti Curang

JAKARTA, Exposenews.id – Heboh! Sejumlah produsen beras ternyata kedapatan main curang terhadap konsumen di Indonesia. Menteri Pertanian Amran Sulaiman langsung buka suara dan mengungkap fakta mengejutkan: ada 212 merek beras yang melanggar aturan! Apa saja modusnya? Ada yang mengurangi takaran, ada juga yang mencampurkan beras premium dengan beras biasa lalu dijual mahal.

“Contoh nih, di kemasan tertulis 5 kilogram, eh isinya cuma 4,5 kilogram,” tegas Amran lewat video yang beredar Sabtu (12/7/2025). “Ada juga yang ngaku-ngaku beras premium, padahal cuma beras biasa. Ini namanya bohong!” lanjutnya geram.

Akibatnya, harga beras oplosan ini bisa lebih mahal Rp 2.000–3.000 per kilogram! Bayangkan, kerugian rakyat mencapai Rp 100 triliun per tahun! Amran bahkan menghitung, kalau praktik ini sudah berlangsung 10 tahun, total kerugiannya bisa tembus Rp 1.000 triliun!

“Ini benar-benar merugikan masyarakat! Kalau dibiarkan, bisa-bisa rakyat makin susah,” sindir Amran. Ia pun sudah laporkan kasus ini ke Kapolri Listyo Sigit Prabowo dan Jaksa Agung ST Burhanuddin. Pesannya jelas: hukum harus bertindak tegas!

“Para pengusaha beras di seluruh Indonesia, jangan coba-coba nakal! Jual beras sesuai standar, jangan tipu rakyat!” tegas Amran.

Polri Bergerak Cepat, 4 Perusahaan Besar Diperiksa!

Satgas Pangan Polri langsung turun tangan! Brigjen Helfi Assegaf mengonfirmasi, empat perusahaan besar sedang diperiksa karena diduga terlibat praktik kecurangan beras. “Betul, proses pemeriksaan masih berjalan,” ujar Helfi, Jumat (11/7/2025).

Dari investigasi sementara, 26 merek beras terbukti curang! Keempat perusahaan yang terlibat adalah:

  1. Wilmar Group (merk Sania, Sovia, Fortune, Siip) – sampel dari Aceh, Lampung, Sulsel, Jabodetabek, & Yogya.

  2. PT Food Station Tjipinang Jaya (merk Alfamidi Setra Pulen, Beras Premium Setra Ramos, Setra Pulen) – sampel dari Sulsel, Kalsel, Jabar, & Aceh.

  3. PT Belitang Panen Raya (merk Raja Platinum & Raja Ultima) – sampel dari Sulsel, Jateng, Kalsel, Jabar, Aceh, & Jabodetabek.

  4. PT Sentosa Utama Lestari (Japfa Group) (merk Ayana) – sampel dari Yogya & Jabodetabek.

Respons Produsen: Ada yang Mengaku, Ada yang Diam!

PT Sentosa Utama Lestari (Japfa Group) lewat pernyataan resminya tidak membantah temuan Polri. Carmen Carlo Ongko S, Kepala Divisi Unit Beras, bilang proses produksi dan distribusi mereka sudah sesuai standar. “Tapi kami tetap hormati proses hukum,” katanya.

Sementara itu, Direktur Food Station Karyawan Gunarso memilih diam dulu. “Masih koordinasi dengan tim internal,” katanya singkat. Media juga sudah hubungi Wilmar Group dan PT Belitang Panen Raya, tapi belum ada jawaban.

Konsumen Wajib Waspada!

Kasus ini buka mata kita semua! Jangan sampai rakyat terus jadi korban permainan harga dan takaran. Pemerintah dan Polri harus bertindak cepat! Kalau ada produsen nakal, hukum harus tegas!

Nah, buat kamu yang beli beras kemasan, cek lagi takaran dan kualitasnya! Jangan sampai tertipu lagi!