banner 120x600
Berita  

TNI Bantu Polisi Kejar Pelaku Pengeroyokan Prajurit di Malang

JAKARTA, Exposenews.id – Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Kristomei Sianturi, menegaskan bahwa TNI siap mendukung polisi menyelesaikan kasus pengeroyokan terhadap seorang prajurit TNI Angkatan Laut (AL) di Terminal Arjosari, Kota Malang, Jawa Timur, pada Kamis (26/6/2025). Saat ini, polisi sudah menangkap tiga pelaku, sedangkan sisanya masih dalam buruan.

“Kami akan bekerja sama penuh dengan kepolisian untuk menangkap semua pelaku. Data mereka sudah kami dapatkan,” tegas Kapuspen dalam keterangannya, Minggu (29/6/2025). “Ini bukti komitmen kami dalam menciptakan rasa aman bagi masyarakat dan memberantas premanisme yang mengganggu ketertiban,” tambahnya.

Awal Insiden: Perselisihan dengan Calo Terminal

Awalnya, prajurit TNI AL ini cekcok dengan calo penumpang di Terminal Arjosari. Dalam hitungan detik, situasi bereskalasi menjadi kekerasan massal ketika 5-6 orang yang terafiliasi dengan sindikat calo itu menyerang korban secara koordinatif dengan tendangan dan pukulan ke seluruh badan.

Akibatnya, korban babak belur dan harus dilarikan ke rumah sakit. Kapuspen TNI Kristomei bersikap tegas: “Kekerasan terhadap aparat negara tidak kami tolerir! Pelaku harus dihukum maksimal!”

Baca Juga: Kebakaran Hebat Landa 60 Hektare Hutan Lindung Bukit Suligi Riau

Kristomei menegaskan pihaknya akan menindak tegas semua pelaku tanpa kecuali. “Kami akan menegakkan hukum sampai tuntas untuk memberi efek jera,” tegasnya. Kami mengajak masyarakat untuk berani melapor jika melihat aksi premanisme. Negara tidak boleh kalah oleh preman,” tegasnya.

kunjungi Laman AATOTO

“TNI sekali lagi menegaskan agar masyarakat tetap waspada namun tenang, serta tidak mudah terpancing oleh isu-isu yang beredar. Di sisi lain, Kristomei menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada polisi. Lebih lanjut ia menambahkan, ‘Kami akan terus bergerak cepat bersama kepolisian untuk mengamankan titik-titik rawan, mulai dari terminal hingga fasilitas publik lainnya,'” tegasnya.

Kerja sama TNI dan polisi dalam kasus ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menindak tegas pelaku kekerasan. Masyarakat harus menghindari main hakim sendiri dan mempercayakan proses hukum sepenuhnya kepada pihak berwajib.

“Kami tidak akan tinggal diam saat aparat negara menjadi korban. Ini adalah bentuk perlindungan kami terhadap prajurit dan masyarakat,” tegas Kristomei.