banner 120x600

Pemkot Depok Siap Gelar Gelombang Kedua Program Barak Militer untuk Remaja

DEPOK, Exposenews.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok mulai bersiap menggelar gelombang kedua program Pembinaan Karakter dan Bela Negara atau barak militer khusus remaja. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, langsung memastikan kelanjutan program ini usai menghadiri acara penutupan sekaligus pelepasan 98 peserta di Markas Divisi Infanteri 1 Kostrad, Cilodong, Depok, Senin (9/6/2025).

“Program ini akan berkelanjutan. Pak Supian (Wali Kota Depok) juga sudah menyiapkan anggaran untuk pembinaan ke depan,” tegas Dedi saat berbincang dengan wartawan. Ia menekankan, program kali ini tak lagi hanya menyasar anak-anak ‘nakal’, tapi akan membuka kesempatan bagi semua remaja Jawa Barat, terutama yang berasal dari Depok.

Wali Kota Depok, Supian Suri, turut mengonfirmasi rencana tersebut. Awalnya, gelombang kedua akan menyasar pelajar SMA. Namun, setelah berkoordinasi dengan Gubernur, pemkot memutuskan fokus pada remaja SMP (13-15 tahun) karena tanggung jawab SMA berada di tingkat provinsi.

“Kami ikuti arahan Pak Gubernur. Jadi, gelombang berikutnya akan kami prioritaskan untuk pelajar SMP,” jelas Supian.

Puluhan Remaja Selesaikan Pelatihan 10 Hari

Sementara itu, 98 remaja Depok resmi menyelesaikan program barak militer setelah menjalani pelatihan intensif selama 10 hari (31 Mei-9 Juni 2025). Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Depok menggelar kegiatan ini untuk membentuk generasi muda berkarakter, berintegritas, dan punya semangat nasionalisme.

“Ini sejalan dengan visi Pak Gubernur untuk memperkuat mental dan kedisiplinan anak muda,” ungkap salah seorang penyelenggara.

Selama sepuluh hari, peserta menjalani pelatihan fisik, kedisiplinan, wawasan kebangsaan, dan kerja sama tim di lingkungan militer. Mereka dibimbing langsung oleh pelatih dari Divisi Infanteri 1 Kostrad.

“Awalnya berat, tapi lama-lama terbiasa. Kami diajarkan tanggung jawab dan kerja keras,” cerita salah satu peserta.

Program ini menuai dukungan dari banyak orang tua yang melihat perubahan positif pada anak-anaknya. “Anak saya jadi lebih disiplin dan mandiri,” kata seorang ibu.

Meski begitu, sejumlah pihak mempertanyakan efektivitasnya. Beberapa ahli pendidikan menyarankan pemkot mengevaluasi metode pelatihan agar tidak terlalu keras bagi remaja.

Pemkot Depok berjanji memperbaiki kekurangan sebelum gelombang kedua dimulai. “Kami akan evaluasi dan sesuaikan dengan kebutuhan peserta,” kata Supian.

Dedi Mulyadi mendorong daerah lain untuk mengadopsi program ini. “Kalau berhasil di Depok, harus kita coba di seluruh Jabar!” tegasnya.

Program barak militer Depok terbukti jadi terobosan menarik dalam pembinaan karakter remaja. Dengan persiapan matang, gelombang kedua diharapkan memberi dampak lebih besar.

“Kami ingin ciptakan generasi tangguh, bukan hanya fisik, tapi juga mental,” pungkas Dedi.

Yuk, pantau terus perkembangannya!