Berita  

Peringatan Dini BMKG: Waspada Gelombang Pasang Hingga Akhir Oktober di Perairan Bali

DENPARSAR, Exposenews.id – Bersiaplah, warga Bali! Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar secara resmi baru saja meluncurkan peringatan dini yang sangat penting untuk kita semua. Mereka memprediksi adanya potensi air laut pasang maksimum yang akan menyapa sejumlah perairan di Bali. Bahkan, fenomena alam yang satu ini diperkirakan akan bertahan hingga tanggal 25 Oktober 2025 mendatang. Jadi, Anda harus benar-benar menyiapkan kewaspadaan ekstra selama periode tersebut.

Lalu, apa yang membuat fenomena ini istimewa? Ternyata, “Potensi ketinggian air laut maksimum ini berbeda, baik hari dan jam di tiap wilayah,” tegas Kepala BBMKG Wilayah III, Cahyo Nugroho, di Denpasar, Selasa (21/10/2025). Dengan kata lain, setiap daerah di Bali akan mengalami waktu dan level pasang yang tidak seragam. Oleh karena itu, Anda tidak bisa menyamaratakan kondisi di satu tempat dengan tempat lainnya.

ilustrasi pesisir bali

Bulan Baru Jadi Pemicu Utama

Lantas, apa sih penyebab utama di balik ancaman pasang maksimum ini? BMKG dengan jelas mengungkapkan bahwa fase bulan baru pada 21 Oktober 2025 menjadi biang keladinya. Fase astronomis inilah yang kemudian berpotensi mendongkrak ketinggian air laut secara signifikan di sejumlah perairan Pulau Dewata. Akibatnya, kita semua harus bersiap menghadapi konsekuensinya.

Daftar Merah Wilayah Pesisir Bali yang Terancam

Nah, daerah mana saja yang akan merasakan langsung dampaknya? BMKG telah memetakan wilayah-wilayah pesisir yang berisiko tinggi. Sebagai contoh, pesisir selatan Kabupaten Jembrana menjadi salah satu daerah yang harus siaga. Selanjutnya, pesisir selatan Kabupaten Tabanan juga masuk dalam daftar merah. Tidak ketinggalan, pesisir Kabupaten Badung dan pesisir Kota Denpasar pun ikut terancam.

Selain itu, daftar ini masih berlanjut! Pesisir Kabupaten Gianyar juga diprediksi akan mengalami dampak yang serupa. Kemudian, pesisir selatan Kabupaten Klungkung juga harus meningkatkan kewaspadaannya. Terakhir, pesisir selatan Kabupaten Karangasem turut menjadi bagian dari zona yang perlu diawasi. Singkatnya, hampir seluruh pesisir selatan Bali akan merasakan efek dari fenomena ini.

Gangguan Mengintai Aktivitas Ekonomi Vital

Lalu, bagaimana dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari? “Secara umum berdampak kepada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir,” papar Cahyo. Artinya, gangguan ini akan langsung menyentuh sektor-sektor vital yang menjadi nafas perekonomian banyak orang. Jadi, Anda yang beraktivitas di area tersebut harus mulai menyusun strategi antisipasi.

Aktivitas apa saja yang bakal terganggu? Pertama, proses bongkar muat di pelabuhan sangat mungkin mengalami kendala besar. Kemudian, aktivitas masyarakat yang tinggal di permukiman pesisir juga akan menghadapi risiko genangan. Selain itu, aktivitas tambak garam dan perikanan darat diperkirakan akan ikut terdampak. Bayangkan, mata pencaharian para petambak garam dan petani ikan bisa terancam jika kita lengah.

Oleh karena itu, BMKG pun tidak tinggal diam. Cahyo secara khusus mengimbau seluruh lapisan masyarakat untuk selalu waspada dan siaga. Tujuannya jelas, yaitu untuk mengantisipasi segala dampak buruk dari pasang maksimum air laut ini. Selain itu, dia juga menekankan pentingnya untuk terus memantau informasi terbaru dari BMKG. Ingat, informasi yang akurat adalah senjata terbaik kita.

Lalu, di mana Anda bisa mendapatkan informasi ter-update? Tenang, BMKG telah menyediakan beberapa kanal resmi yang bisa diakses dengan mudah. Sebagai contoh, masyarakat dapat membarui informasi secara real-time pada laman bbmkg3.bmkg.go.id. Alternatifnya, Anda juga bisa mengunjungi laman cuaca maritim di maritim.bmkg.go.id untuk data yang lebih spesifik.

Tidak berhenti di situ, BMKG juga memanfaatkan kekuatan media sosial. “Selain itu, informasi cuaca juga dapat diamati dari media sosial di antaranya Instagram @bmkgbali atau melalui aplikasi info BMKG,” tambah Cahyo. Dengan demikian, Anda bisa mendapatkan peringatan dini langsung di genggaman tangan. Pastikan Anda sudah mengikuti akun-akun tersebut agar tidak ketinggalan info penting.

Sebagai penutup, fenomena alam ini tidak bisa kita anggap remeh. Meskipun disebabkan oleh siklus astronomis yang normal, dampaknya bisa sangat nyata bagi masyarakat pesisir Bali. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan kolektif menjadi kunci untuk meminimalisir kerugian. Jadi, mari kita bersama-sama menghadapi periode pasang maksimum ini dengan bijak dan selalu mengutamakan keselamatan.

Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com