Berita  

Baku Tembak Reda, Pakistan-Afghanistan Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Didampingi Qatar

Personel keamanan Taliban berjaga di dekat gerbang perbatasan antara Afghanistan dan Pakistan di distrik Spin Boldak, provinsi Kandahar

Exposenews.id Bayangkan, hanya dalam hitungan jam setelah serangan udara mematikan mengguncang sebuah provinsi, dua negara yang nyaris berperang justru menyepakati perdamaian! Inilah drama panas yang baru saja terjadi. Akhir pekan ini, tepatnya pada Sabtu (18/10/2025), Pakistan dan Afghanistan secara mengejutkan menyepakati gencatan senjata baru dalam perundingan intensif yang digelar di Doha, Qatar. Alhasil, negosiasi darurat ini dengan segera mereka gelar setelah ketegangan di perbatasan kedua negara melonjak drastis dan merenggut puluhan nyawa hanya dalam seminggu terakhir. Kemudian, sebagai titik terang, Kementerian Luar Negeri Qatar dengan resmi mengumumkan kesepakatan bersejarah ini pada Minggu pagi. Sungguh ironis, pengumuman perdamaian ini justru datang beberapa jam setelah serangan udara militer Pakistan di Provinsi Paktika menewaskan sedikitnya sepuluh warga sipil Afghanistan dan secara tragis menggugurkan kesepakatan gencatan senjata yang sebelumnya sudah dibuat.

Dari Mediasi Hingga Janji Perdamaian

Lalu, bagaimana proses menegangkan ini bisa berujung damai? Ternyata, dalam pernyataan resminya, Kementerian Luar Negeri Qatar dengan jelas menyebut bahwa perundingan alot di Doha itu berhasil dimediasi secara bersama-sama oleh Qatar dan Turkiye. Pada akhirnya, setelah pembicaraan maraton, Pakistan dan Afghanistan akhirnya sepakat untuk segera memberlakukan gencatan senjata. Tidak hanya berhenti di situ, kedua pihak juga kompak membentuk suatu mekanisme khusus guna memperkuat perdamaian dan stabilitas jangka panjang di kawasan perbatasan mereka. Sebagai langkah konkret selanjutnya, pertemuan lanjutan telah mereka jadwalkan dan akan digelar di Istanbul pada 25 Oktober 2025 mendatang dengan agenda utama meninjau kelanjutan dan implementasi dari gencatan senjata yang baru saja mereka tandatangani ini.

Namun, kita tidak boleh melupakan kejadian kelam yang memicu semua ini. Sebelumnya, sumber keamanan Pakistan dengan tegas menyatakan bahwa serangan udara pada Jumat (17/10/2025) malam itu mereka lancarkan sebagai balasan terhadap kelompok yang berafiliasi dengan Taliban Pakistan. Serangan itu sendiri mereka yakini sebagai jawaban atas aksi penyerangan terhadap pasukan paramiliter Islamabad. Di sisi lain, Kabul dengan keras menuduh serangan Pakistan tersebut sebagai pelanggaran berat terhadap gencatan senjata 48 jam yang sebelumnya telah disepakati. Lebih lanjut, pihak Afghanistan dengan sedih menyebutkan bahwa tindakan mematikan itu menyebabkan jatuhnya korban sipil yang tidak berdosa, termasuk anak-anak dan tiga pemain kriket yang sedang beraktivitas. Untuk mengonfirmasi luka menganga ini, petugas rumah sakit di Paktika secara resmi mengonfirmasi bahwa 10 warga sipil, termasuk dua anak-anak, benar-benar tewas dalam serangan tersebut. Selain itu, sebanyak 12 orang lainnya juga dilaporkan mengalami luka-luka dengan berbagai tingkat keparahan. Menanggapi tragedi berdarah ini, pejabat senior Taliban sebelumnya telah memperingatkan dengan nada mengancam bahwa pihaknya akan membalas serangan tersebut jika aksi provokatif dari Pakistan terus berlanjut.

Kesepakatan Qatar dan Bayang-Bayang Ketakutan Warga

Lalu, apa sebenarnya isi dari kesepakatan baru yang diharapkan bisa mengubah segalanya ini? Menteri Pertahanan Pakistan, Khawaja Asif, dengan percaya diri mengonfirmasi bahwa gencatan senjata memang telah disepakati di Doha. Kemudian, ia dengan tegas menyatakan bahwa kedua negara akhirnya sepakat untuk saling menghormati kedaulatan masing-masing dan bersama-sama menghentikan segala bentuk aktivitas terorisme lintas batas yang selama ini menjadi biang kerok konflik. “Terorisme di tanah Pakistan yang dilakukan dari Afghanistan akan segera dihentikan. Kedua negara bertetangga ini akan saling menghormati kedaulatan,” tegas Asif dalam pernyataannya di media sosial yang langsung dikutip luas oleh kantor berita AFP. Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Pakistan juga menegaskan bahwa tujuan utama dari seluruh rangkaian perundingan ini adalah untuk menghentikan aksi teror lintas batas dari Afghanistan dan secara bersamaan memulihkan stabilitas di sepanjang perbatasan yang sudah lama memanas. Menurut informasi yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Taliban, delegasi Pakistan dalam pertemuan tersebut dengan sigap dipimpin oleh Kepala Intelijen Jenderal Asim Malik, sedangkan pihak Afghanistan dengan mantap dipimpin oleh Menteri Pertahanan mereka, Mohammad Yaqoob.

Sebenarnya, ketegangan mematikan antara Pakistan dan Afghanistan ini mulai meningkat secara signifikan sejak 11 Oktober 2025 lalu. Puncaknya, ketegangan ini meledak hanya beberapa hari setelah sebuah ledakan dahsyat mengguncang Kabul saat Menteri Luar Negeri Taliban, Amir Muttaqi, secara mendadak melakukan kunjungan ke India. Akibatnya, setelah kejadian yang penuh teka-teki itu, Taliban dengan cepat meluncurkan serangan di sepanjang perbatasan selatan Afghanistan, yang kemudian tanpa basa-basi dibalas dengan serangan udara keras oleh Pakistan. Di tengah situasi yang hampir tak terkendali ini, juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, menyatakan melalui platform X (dulu Twitter) bahwa pasukannya akhirnya diperintahkan untuk menahan tembakan. Perintah ini mereka keluarkan khususnya untuk menjaga martabat dan integritas tim negosiasi yang sedang berjuang di Doha. Meskipun klaim bahwa situasi mulai mereda terus disuarakan, nyatanya kekhawatiran mendalam dari warga sipil di perbatasan tetap sangat tinggi dan nyata. Saadullah Torjan, seorang pejabat lokal di Spin Boldak, wilayah perbatasan Afghanistan selatan, dengan jujur mengungkapkan bahwa ketegangan masih sangat terasa dan menggelayuti kehidupan sehari-hari. “Untuk saat ini, situasinya secara perlahan kembali normal,” ujarnya kepada AFP dengan nada hati-hati. “Namun, kita semua harus jujur, masih ada keadaan perang yang tersisa dan orang-orang di sini masih diliputi rasa takut yang mencekam.”

Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com