Exposenews.id – Bayangkan Anda datang ke SPBU dan yang Anda temukan bukan antrean mobil, melainkan seorang karyawan dengan seragam merah khas Shell yang sedang asyik live jualan oli di TikTok! Inilah kenyataan unik dan penuh perjuangan yang sedang terjadi di SPBU Shell Lamongan. Sejak awal Oktober 2025, stok bahan bakar minyak (BBM) di stasiun pengisian yang terletak di Jalan Raya Deket, Gajah, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur ini, dilaporkan benar-benar kosong. Akibatnya, aktivitas operasional di SPBU swasta ini pun terpaksa berhenti total selama hampir dua pekan. Lebih lanjut, kondisi darurat ini memaksa para karyawan yang tiba-tiba kehilangan pekerjaan untuk berpikir keras mencari cara bertahan hidup.
Namun, daripada hanya menunggu dengan tangan terlipat, para karyawan yang cerdik ini justru meluncurkan inisiatif yang tak terduga. Salah satunya, Kartika, dengan semangatnya mengungkapkan bahwa mereka kini beralih profesi menjadi sales oli melalui siaran langsung di media sosial. “Ya begini, kami menjual produk oli melalui live TikTok untuk mengisi hari-hari pengangguran,” ujar Kartika dengan nada semangat ketika ditemui di lokasi pada Selasa (14/10/2025). Yang membuatnya semakin menarik, Kartika dan rekan-rekannya dengan bangga tetap mengenakan seragam resmi SPBU Shell selama mereka melakukan siaran langsung di area stasiun pengisian yang sepi tersebut. Tentu saja, aktivitas kreatif ini mereka lakukan sebagai bentuk perlawanan untuk tetap produktif di tengah mandeknya operasional SPBU.
Bukan hanya Kartika, semangat yang sama juga ditunjukkan oleh Firda, karyawan lain yang dengan lincah mengakui bahwa strategi jualan oli via TikTok ini sudah mereka jalankan sejak hari-hari pertama stok BBM menghilang. “Ya kami ingin jualan ini laku,” canda Firda, menyelipkan humor di tengah situasi yang serba tidak pasti. Menurut penuturan Firda, sebelumnya SPBU Shell Lamongan memiliki tujuh orang karyawan. Sayangnya, kondisi ini memaksa manajemen untuk merumahkan tiga orang kawannya, sehingga kini hanya tersisa empat orang yang berjuang. Kondisi inilah yang kemudian memunculkan kekhawatiran mendalam di antara para pekerja tentang masa depan mereka. “Kami semua berharap stok BBM Shell bisa kembali seperti dulu. Termasuk teman-teman yang dirumahkan, semoga bisa kembali bekerja,” harap Firda dengan suara penuh haru.
Sementara itu, di sisi lain, kekecewaan pelanggan setia pun tak bisa disembunyikan. Pantauan di lokasi dengan jelas menunjukkan wajah-wajah kecewa dari pelanggan yang datang, hanya untuk kemudian putar balik karena tidak bisa mengisi bahan bakar. Salah satunya adalah Qolbi, yang mengaku selalu setia mengisi kendaraannya di SPBU tersebut. “Kendaraan kami selama ini isi BBM dari SPBU Shell,” ujarnya dengan nada kecewa. Kemudian, pelanggan lain, Resa, juga membenarkan bahwa ia hampir setiap hari menyempatkan diri datang untuk memastikan ketersediaan stok. Akan tetapi, hingga detik ini, belum ada tanda-tanda pasokan BBM akan kembali normal. “Selama dua minggu ini saya terpaksa isi BBM di SPBU lain. Semoga pemerintah bisa segera ambil kebijakan supaya pasokan ke SPBU swasta seperti Shell bisa normal lagi,” keluh Resa.
Oleh karena itu, baik dari sisi pelanggan maupun karyawan, harapan yang sama menguat untuk segera adanya tindakan nyata. Para pelanggan dan karyawan dengan sangat berharap pemerintah dan pihak terkait segera mengambil langkah strategis untuk mengatasi kelangkaan bahan bakar di SPBU swasta, termasuk Shell. Pada akhirnya, mereka mendambakan operasional SPBU dapat kembali berjalan normal. Dengan demikian, masyarakat tidak akan lagi kesulitan mendapatkan pasokan BBM dan yang terpenting, para pekerja bisa kembali mencari nafkah seperti sedia kala.
Sebagai kesimpulan, selama lebih dari 10 hari terakhir, SPBU Shell Lamongan benar-benar menjadi lokasi yang sunyi, di mana stok BBM yang kosong telah menghentikan semua pelayanan. Akibatnya, efek domino yang merugikan pun tak terelakkan: pendapatan karyawan terpangkas, operasional perusahaan mandek, dan kenyamanan pelanggan setia terganggu. Namun, kisah perjuangan karyawan yang berjualan oli via TikTok ini menjadi bukti nyata semangat kewirausahaan dan ketangguhan masyarakat Indonesia dalam menghadapi tantangan. Meskipun tiga karyawan terpaksa harus dirumahkan akibat tidak adanya aktivitas pengisian BBM, semangat untuk bangkit tetap hidup dalam siaran-siaran langsung mereka.
Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com