Exposenews.id – Begini, kabar gembira untuk para pemilik tanah dan investor! Kehadiran Jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg (Kataraja) dipastikan akan mendongkrak harga properti di sekitarnya secara fantastis. Menurut Wakil Ketua Umum Real Estat Indonesia (REI), Bambang Ekajaya, saat ini harga lahan di sepanjang Teluknaga hingga Rajeg masih sangat terjangkau, hanya berkisar ratusan ribu rupiah per meter perseginya. Namun, dengan datangnya Tol Kataraja, harga tanah di koridor tersebut diprediksi bakal melesat hingga dua kali lipat! “Terutama lahan yang lokasinya dekat dengan rencana pintu keluar-masuk (exit entry) Tol Kataraja,” tegas Bambang pada Sabtu (11/10/2025).
Tidak hanya itu, Bambang juga menyoroti dampaknya terhadap kawasan premium. Menurutnya, gelombang kenaikan serupa juga akan menerpa properti di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 1 dan PIK 2, meskipun persentase kenaikannya tidak akan sebesar di Teluknaga-Rajeg. “Alasannya sederhana, karena harga properti di PIK 1 dan 2 sudah sangat tinggi sebelumnya, sehingga kenaikannya pun tidak akan terlalu signifikan,” tandasnya menerangkan.
Tol Kataraja: Game Changer untuk Mega Proyek PIK!
Lalu, Bambang kemudian mengupas lebih dalam tentang pihak yang paling diuntungkan. Menurut analisanya, Tol Kataraja justru akan menjadi berkah utama bagi pengembangan mega proyek PIK. Pasalnya, hanya dengan penyelesaian tahap pertama saja, tol ini sudah langsung menciptakan akses kedua menuju PIK 2 dari Tol Sedyatmo dan Bandara Soekarno Hatta. Akses baru ini tentu menjadi angin segar setelah akses pertama yang terhubung ke Tol JORR seringkali mengalami kepadatan. “Intinya, akses menuju dan dari PIK menjadi semakin mudah dan lancar, yang pasti akan membuat kawasan ini makin diburu oleh calon konsumen,” paparnya dengan penuh keyakinan.
Selain itu, Bambang menggambarkan skala besar proyek ini. Dia melanjutkan, dengan rencana pengembangan mega proyek PIK yang konon bisa mencapai lebih dari 11 fase hingga ke wilayah Teluknaga-Rajeg, sebuah kota satelit yang super lengkap akan tercipta jika semua berjalan mulus. Alhasil, PIK diproyeksikan akan langsung bersaing ketat dengan kawasan BSD City. Namun, PIK unggul dalam satu hal: sebagian pengembangannya masih berada di dalam wilayah Jakarta, sehingga menjadikannya kawasan yang terintegrasi langsung dengan jantung ibu kota. “Dan yang paling menarik, perkembangan hingga ke PIK 11 atau lebih nantinya, akan mengubah lahan-lahan yang semula kurang bernilai ekonomi menjadi ‘lahan emas’ berkat penyambungan akses oleh Tol Kataraja,” pungkasnya menggarisbawahi potensi besar tersebut.
Profil Mengesankan Tol Kataraja: Konektor Andalan Masa Depan
Lantas, seperti apa sebenarnya tol yang dinanti-nanti ini? Tol Kataraja, yang memiliki total panjang 38,60 km, merupakan proyek strategis yang diprakarsai oleh PT Duta Graha Karya melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Perlu diketahui, PT Duta Graha Karya selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) ini sendiri merupakan sebuah konsorsium yang dibentuk oleh dua raksasa properti: Salim Group dan Agung Sedayu Group. Nilai investasi untuk membangun tol ini sungguh fantastis, mencapai Rp 23,16 triliun, dengan masa konsesi selama 40 tahun sejak terbitnya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
Berdasarkan informasi terbaru dari laman Kementerian PU per 26 Agustus 2025, progres pembangunan Tol Kataraja Seksi 1—yang membentang dari Junction (JC) Sedyatmo hingga Simpang Susun (SS) Kosambi sepanjang 6,7 km—telah mencapai 90% dan ditargetkan akan tuntas sepenuhnya pada tahun 2026. Penyelesaian Seksi 1 ini sengaja diprioritaskan untuk membuka konektivitas awal dari Bandara Soekarno–Hatta menuju kawasan utara Tangerang, yang selama ini mungkin kurang terakses.
Secara garis besar, Jalan Tol Kataraja dirancang dengan misi mulia untuk mengembangkan dan menghubungkan kawasan Tangerang bagian utara yang masih potensial. Lebih dari itu, tol ini akan dengan cerdas menghubungkan Jakarta, Bandara Soekarno-Hatta, serta kawasan PIK2, karena ruasnya terhubung langsung dengan Jalan Tol Sedyatmo yang juga tersambung ke Tol Dalam Kota dan Tol JORR. Di sisi lain, kehadiran Jalan Tol Kataraja juga akan memperkuat koridor barat yang menghubungkan Jakarta-Merak, sehingga arus logistik antarkota akan menjadi lebih lancar dan efisien.
Adapun rincian trase Jalan Tol Kataraja terbagi menjadi delapan seksi yang mencakup:
-
Seksi 1: Sedyatmo-Kosambi (6,7 km);
-
Seksi 2: Kosambi-Teluknaga (3,7 km);
-
Seksi 3: Teluknaga-Tanjung Pasir (3,1 km);
-
Seksi 4: Tanjung Pasir–Kohod (3,65 km);
-
Seksi 5: Kohod–Surya Bahari (5,15 km);
-
Seksi 6: Surya Bahari–Pakuhaji (5,5 km);
-
Seksi 7: Pakuhaji–Mauk (5,1 km);
-
Seksi 8: Mauk–Rajeg (5,7 km).
Untuk mendukung fungsinya, jalan tol ini direncanakan akan dilengkapi dengan tujuh interchange, dua junction, satu on ramp, empat jembatan, dan lima underpass. Oleh karena itu, kehadiran Jalan Tol Kataraja tidak hanya diharapkan untuk memperlancar arus lalu lintas antara Banten dan DKI Jakarta, tetapi juga untuk menopang dan memacu pertumbuhan ekonomi wilayah di sekitarnya. Bahkan, tol ini akan berperan sebagai jalur alternatif menuju Bandara Soekarno-Hatta yang selama ini sangat dibutuhkan, mengurangi beban jalan tol dalam kota yang kerap macet, dan sekaligus memperkuat konektivitas di kawasan metropolitan Jabodetabek secara keseluruhan.
Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com