Berita  

Dana Segar Rp 8,54 Miliar Dikucurkan untuk Percepatan Air Minum dan Sanitasi di NTT

Program Pamsimas dan Sanimas Kementerian PU di NTT

JAKARTA, Exposenews.id – Di Nusa Tenggara Timur (NTT) Sebuah angin segar sedang berhembus kencang untuk mempercepat akses air bersih dan sanitasi yang layak. Pasalnya, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dengan percaya diri mengalirkan dana segar yang sangat fantastis, mencapai Rp 8,54 miliar! Anggaran yang luar biasa besar ini secara khusus dialokasikan untuk program andalan, yaitu Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) serta Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) di tahun anggaran 2025. Bayangkan saja, dengan suntikan dana sebesar ini, percepatan pembangunan infrastruktur dasar di NTT dipastikan akan melesat!

Progress Membanggakan di Tengah Tantangan

Hebatnya, di pertengahan September 2025, progress pembangunan fisik Sanimas di NTT sudah menunjukkan hasil yang sangat menggembirakan dengan menembus angka 29,4 persen! Bahkan, yang lebih mengesankan lagi, realisasi keuangannya justru sedikit lebih tinggi, yaitu mencapai 30,9 persen. Artinya, program ini tidak hanya berjalan di lapangan, tetapi juga didukung oleh penyaluran dana yang efektif dan tepat waktu. Selanjutnya, program Sanimas ini sendiri dengan strategis menjangkau 14 titik lokasi yang tersebar di tiga kabupaten. Sebagai contoh, Kabupaten Manggarai Barat mendapat jatah 5 lokasi, Sumba Timur mendapat porsi terbesar dengan 8 lokasi, dan Kabupaten Belu mendapatkan 1 lokasi. Fokus utama dari Sanimas kali ini adalah pembangunan sistem pengelolaan air limbah domestik skala kawasan atau yang biasa kita sebut SPALD-S, yang pasti akan langsung meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan secara signifikan.

Pamsimas NTT Mulai Bergerak, Pipa Air Segera Mengalir

Sementara itu, di sisi lain, program Pamsimas juga sudah mulai menunjukkan taringnya. Meskipun progres fisiknya baru 3,2 persen dan realisasi keuangannya 2,9 persen, ini adalah awal yang sangat menjanjikan. Program Pamsimas di NTT kali ini secara khusus menyasar tiga desa di Kabupaten Sumba Timur, yaitu Desa Kayuri, Hanggaroru, dan Tanatuku. Bayangkan, kegiatan yang sedang dikerjakan mencakup pembangunan sistem perpipaan lengkap, reservoir atau menara air, pemasangan pompa, hingga yang paling ditunggu-tunggu: sambungan rumah (SR)! Oleh karena itu, Kementerian PU dengan optimis menargetkan tambahan 174 sambungan rumah baru. Sambungan-sambungan vital ini nantinya akan melayani 249 kepala keluarga atau setara dengan 1.462 jiwa! Dengan kata lain, lebih dari seribu orang akan segera merasakan langsung manfaat air bersih yang mengalir ke rumah mereka.

Komitmen Tinggi dari Pucuk Pimpinan

Di balik semua progress ini, terdapat komitmen politik yang sangat kuat dari pucuk pimpinan. Menteri PU, Bapak Dody Hanggodo, dengan tegas menegaskan bahwa keberlanjutan program ini merupakan prioritas utama pemerintah. “Sesuai arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto, pembangunan infrastruktur air minum dan sanitasi harus benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sampai ke akar-rumput,” tegas Dody. Beliau kemudian melanjutkan, “Program Pamsimas dan Sanimas ini adalah bukti nyata dan konkret tentang kehadiran negara dalam memastikan kebutuhan dasar setiap warga terpenuhi, terutama bagi saudara-saudara kita yang tinggal di wilayah pedesaan dan daerah tertinggal seperti NTT,” ujar Dody, seperti yang dikutip dari keterangan resmi pada hari Sabtu (27/09/2025).

Pemberdayaan Masyarakat: Kunci Keberhasilan Jangka Panjang

Tidak berhenti di situ, Menteri Dody juga dengan antusias menambahkan satu dimensi penting dari program ini, yaitu aspek pemberdayaan masyarakat. “Kami mendesain pelaksanaan program berbasis masyarakat ini sekaligus menjadi sarana pemberdayaan lokal yang sangat powerful,” jelasnya. “Dengan pendekatan ini, masyarakat tidak hanya pasif menjadi penerima manfaat, tetapi mereka justru kami libatkan secara aktif mulai dari tahap perencanaan, pembangunan, hingga yang terpenting: pengelolaan jangka panjang. Akibatnya, rasa memiliki terhadap infrastruktur yang dibangun akan tumbuh dengan sendirinya dan pada akhirnya, keberlanjutan sistem pun menjadi jauh lebih terjamin,” kata Dody melanjutkan penjelasannya. Pendekatan partisipatif inilah yang menjadi resep rahasia agar proyek-proyek seperti ini tidak mangkrak dan benar-benar bermanfaat untuk puluhan tahun ke depan.

Target Nasional yang Ambisius dan Penuh Optimisme

Secara nasional, skala kegiatan infrastruktur berbasis masyarakat (IBM) pada tahun anggaran 2025 ini benar-benar masif dan patut diapresiasi. Bayangkan, program Pamsimas akan dijalankan di 299 titik lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia, sementara program Sanimas akan menjangkau 463 lokasi! Angka-angka ini jelas menunjukkan skala prioritas pemerintah yang sangat besar terhadap isu air bersih dan sanitasi. Dengan semangat yang membara, Dody Hanggodo pun menutup pernyataannya dengan optimisme tinggi. “Kementerian PU menargetkan dengan penuh keyakinan bahwa seluruh kegiatan Pamsimas dan Sanimas tahun 2025 ini dapat selesai tepat sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Dengan demikian, masyarakat dapat segera, tanpa ditunda-tunda lagi, mendapatkan manfaat nyata berupa air bersih yang layak minum, sanitasi yang sehat dan manusiawi, serta lingkungan permukiman yang lebih layak huni dan berkelanjutan,” pungkas Dody penuh semangat. Jadi, bisa kita bayangkan, tahun 2025 akan menjadi tahun dimana ribuan keluarga Indonesia terbebas dari belenggu kesulitan air bersih dan sanitasi yang buruk.

Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com