Exposenews.id – Dunia menyaksikan perubahan besar! Tiga perempat negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah atau akan segera mengakui kedaulatan Palestina. Australia menjadi negara terbaru yang bergabung dalam gelombang dukungan ini, dengan rencana pengumuman resmi pada Sidang Umum PBB bulan September 2025.
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, Senin (11/8/2025), secara tegas menyatakan negaranya akan mendukung “hak rakyat Palestina untuk memiliki negara sendiri” di forum internasional tersebut. Langkah Australia ini semakin memperkuat posisi Palestina di tengah konflik Israel-Hamas yang terus memanas sejak 7 Oktober 2023.
Dukungan Global yang Semakin Meluas
Menurut data AFP, setidaknya 145 dari 193 negara anggota PBB kini telah atau berencana mengakui Palestina. Daftar ini mencakup negara-negara berpengaruh seperti Prancis, Kanada, Inggris, serta mayoritas negara Asia, Afrika, dan Amerika Latin.
Fakta ini sekaligus mematahkan pandangan lama bahwa kemerdekaan Palestina hanya bisa dicapai melalui perundingan damai dengan Israel. Gelombang dukungan global justru menunjukkan bahwa tekanan internasional tidak bisa lagi diabaikan.
Kilas Balik Perjuangan Diplomasi Palestina
Perjalanan panjang pengakuan Palestina dimulai pada 15 November 1988. Saat itu, di tengah gejolak Intifada Pertama, pemimpin legendaris Yasser Arafat mendeklarasikan kemerdekaan Palestina secara sepihak dengan Yerusalem sebagai ibu kota. Deklarasi ini disampaikan di Aljir dalam pertemuan Dewan Nasional Palestina di pengasingan.
Aljazair langsung merespons dengan menjadi negara pertama yang mengakui deklarasi tersebut. Dalam sepekan, mayoritas negara Arab, India, Turki, serta banyak negara Afrika dan Eropa Timur turut memberikan pengakuan.
Tonggak Sejarah di PBB
Pada 2011, Palestina mengajukan permohonan menjadi anggota penuh PBB, namun gagal. Meski begitu, pada 31 Oktober 2011, UNESCO menerima Palestina sebagai anggota penuh—langkah yang memicu ketegangan dengan Israel dan AS.
Satu tahun kemudian, tepatnya November 2012, Majelis Umum PBB meningkatkan status Palestina menjadi “negara pengamat non-anggota”. Momen bersejarah ini mencatatkan pertama kalinya bendera Palestina berkibar di markas besar PBB di New York.
Gelombang Dukungan Terbaru (2024-2025)
Serangan Israel di Gaza pasca-7 Oktober 2023 memicu gelombang dukungan baru bagi Palestina. Pada 2024, empat negara Karibia—Jamaika, Trinidad dan Tobago, Barbados, dan Bahama—resmi mengakui Palestina. Armenia juga menyusul tak lama kemudian.
Di Eropa, Norwegia, Spanyol, Irlandia, dan Slovenia menjadi negara Uni Eropa pertama dalam satu dekade terakhir yang mengakui Palestina. Langkah ini mengikuti jejak Swedia yang melakukannya pada 2014.
Kekuatan Barat Mulai Berpaling?
Bulan lalu, Prancis mengumumkan rencana pengakuan resmi terhadap Palestina pada September 2025. Inggris dan Kanada juga menyatakan kesiapan mereka, meski dengan syarat gencatan senjata di Gaza terlebih dahulu.
Namun, tidak semua negara mendukung. Beberapa bekas anggota Blok Timur seperti Hongaria dan Republik Ceko justru menarik pengakuan mereka. Sementara itu, Malta, Finlandia, dan Portugal disebut-sebut sedang mempertimbangkan untuk memberikan pengakuan.
Apa Artinya Bagi Masa Depan Palestina?
Dengan semakin banyaknya pengakuan, Palestina kini memiliki posisi tawar yang lebih kuat di panggung internasional. Gelombang dukungan ini membuktikan dunia semakin menerima solusi dua negara, meski Palestina masih harus menempuh jalan panjang menuju keanggotaan penuh PBB.
Akankah tekanan global ini memaksa Israel kembali ke meja perundingan? Atau justru memicu reaksi yang lebih keras? Jawabannya mungkin akan segera terungkap dalam bulan-bulan mendatang.