SEOUL, Exposenews.id – Dalam laporan terbaru yang bikin heboh, jumlah tentara aktif Korea Selatan ternyata merosot tajam! Bayangkan, dalam waktu hanya 6 tahun, pasukan mereka menyusut 20%, dari sekitar 563.000 personel (2019) menjadi cuma 450.000 pada 2025. Lho, kok bisa? Ternyata, salah satu penyebab utamanya adalah jumlah pria usia wajib militer yang terus menipis, imbas dari angka kelahiran terendah di dunia!
Krisis Perwira & Ancaman Operasional
Kementerian Pertahanan Korea Selatan baru saja merilis laporan mengejutkan ini Minggu (10/8/2025). Mereka membeberkan, penurunan populasi pria usia produktif bukan cuma bikin kekurangan tentara, tapi juga memukul jumlah perwira. Nah, ini bahaya! Jika tren ini terus berlanjut, operasional militer bisa terganggu. Laporan ini langsung dikirim ke Choo Mi-ae, anggota parlemen dari Partai Demokrat yang berkuasa, sebelum akhirnya dipublikasikan.
Fakta Sejarah yang Bikin Ngeri
Sejak awal 2000-an, jumlah tentara Korea Selatan sebenarnya sudah terus merosot. Dulu, di masa jayanya, mereka punya 690.000 personel. Tapi, tahun 2019, angkanya sudah turun jadi 563.000. Yang lebih serem, bandingkan dengan Korea Utara yang masih punya 1,2 juta tentara aktif (data 2022)! Waduh, selisihnya jauh banget, ya?
Pria Usia 20 Tahun Turun Drastis
Data pemerintah menunjukkan, antara 2019–2025, jumlah pria berusia 20 tahun—usia wajib militer—anjlok 30%! Dari sebelumnya, sekarang cuma tersisa 230.000 orang. Padahal, di usia inilah mayoritas pemuda lolos pemeriksaan fisik dan mendaftar wajib militer. Pemerintah memangkas masa dinas wajib militer jadi cuma 18 bulan sekarang, padahal zaman dulu (1953), para tentara harus ngabdi sampai 36 bulan setelah Perang Korea berakhir!
Masa Dinas Dipangkas, Tapi Masalah Tetap Ada
Militer bilang, pemendekan masa dinas bisa dilakukan berkat kemajuan teknologi pertahanan, dukungan aliansi kuat dengan AS, dan industri pertahanan Korea Selatan yang kini jadi eksportir senjata top dunia. Tapi, meski anggaran pertahanan mereka tahun 2025 mencapai Rp 713 triliun (lebih besar dari perekonomian Korea Utara!), mereka masih kekurangan 50.000 tentara untuk menjaga pertahanan. Lho, anggaran gede tapi masih kurang personel?
21.000 Bintara Hilang, Kesiapan Terancam
Dari total kekurangan itu, sekitar 21.000 posisi adalah bintara—jabatan penting dalam struktur militer. Ini bisa bahaya banget karena bintara punya peran kunci dalam operasional sehari-hari. Tanpa mereka, kesiapan tempur tentara Korea Selatan bisa terancam.
Bonus Demografi Berubah Jadi Bencana
Korea Selatan sekarang masuk daftar negara dengan penuaan penduduk tercepat di dunia. Tingkat kesuburannya di 2024 cuma 0,75—artinya, rata-rata perempuan di sana cuma punya kurang dari 1 anak seumur hidupnya! Populasi mereka pernah mencapai puncak di 51,8 juta (2020), tapi diprediksi bakal menyusut jadi 36,2 juta di 2072. Bayangkan, dalam 50 tahun, penduduknya bisa berkurang 15 juta!
Nah, pertanyaan besarnya sekarang: gimana cara mengatasi krisis ini? Apakah wajib militer akan diperpanjang lagi? Atau ada strategi lain? Soalnya, kalau dibiarkan, bukan cuma pertahanan yang terancam, tapi juga stabilitas keamanan di Semenanjung Korea. Gimana pendapatmu?
Meski situasinya serius, militer Korea Selatan masih punya senjata canggih dan dukungan AS. Tapi, tanpa personel yang cukup, semua teknologi itu bisa jadi kurang efektif. Jadi, tetap pantau perkembangannya, ya!