Jerman Stop Kirim Senjata ke Israel, Ini Alasannya!

BERLIN, Exposenews.id – Pemerintah Jerman langsung bertindak tegas! Mereka resmi menghentikan ekspor senjata dan peralatan militer ke Israel yang berisiko dipakai dalam perang di Gaza. Keputusan ini bukan main-main—langsung diumumkan oleh Kanselir Friedrich Merz pada Jumat (8/8/2025), sebagai respons keras terhadap rencana Israel menguasai Kota Gaza.

Perubahan Sikap Drastis Jerman
Tak disangka, langkah ini menandai titik balik besar bagi Berlin, yang selama ini dikenal sebagai sekutu paling loyal Israel. Padahal, Jerman selalu berusaha menebus dosa masa lalu terkait Holocaust. Tapi kali lain cerita! “Dalam situasi ini, pemerintah Jerman tak akan mengizinkan ekspor peralatan militer apa pun yang bisa dipakai di Gaza sampai ada pemberitahuan lebih lanjut,” tegas Merz.

Ia bahkan ngotot menyatakan semakin bingung dengan strategi militer Israel. “Bagaimana rencana mereka bisa bantu melucuti Hamas sekaligus bebaskan sandera? Ini makin nggak jelas!” ujarnya. Merz juga soroti penderitaan warga sipil Gaza yang terus memilukan.

Dukungan Jerman Mulai Runtuh
Selama ini, Israel selalu dapat dukungan luas dari berbagai partai di Jerman—negara yang masih trauma dengan sejarah kelam pembunuhan 6 juta Yahudi di Perang Dunia II. Tapi sekarang, angin berubah! Data pemerintah bocor: sejak serangan Hamas 7 Oktober 2023 hingga Mei 2025, Jerman sudah setujui ekspor senjata senilai 485 juta euro (Rp 9,2 triliun) ke Israel!

Bayangkan, ekspornya nggak tanggung-tanggung: mulai dari senjata api, amunisi, suku cadang, hingga kendaraan lapis baja. Tapi Merz tetap bilang, Israel berhak membela diri dari Hamas. “Tapi prioritas utama tetaplah pembebasan sandera dan gencatan senjata,” tambahnya.

Nah, yang bikin panas: ia nggak habis pikir dengan keputusan kabinet Israel yang malah perintahkan serangan lebih keras di Gaza. “Ini justru bikin makin ruwet!” sindir Merz.

Tekanan Politik Dalam Negeri Memanas
Dalam beberapa bulan terakhir, nada Merz ke Israel makin pedas. Apalagi situasi kemanusiaan Gaza makin mencekam. Nggak cuma itu, koalisi pemerintahannya—khususnya Partai Sosial Demokrat (SPD)—makin keras mendesak Berlin untuk bersikap lebih tegas.

Tapi, Jerman ternyata masih nahan diri. Mereka belum mau ikut langkah Prancis, Inggris, dan Kanada yang siap akui negara Palestina September nanti. Menteri Luar Negeri Johann Wadephul masih ngotot: “Pengakuan Palestina harus lewat negosiasi, nggak bisa asal ceplos!”

Yang lebih mengejutkan, Jerman tetap nolak hentikan Perjanjian Asosiasi UE-Israel yang sedang ditinjau. Padahal banyak yang protes!

Krisis Kemanusiaan Gaza Bikin Dunia Geram
Yang bikin sedih, PBB udah angkat bicara: kelaparan sedang melanda Gaza! Untungnya, Jerman langsung turun tangan. Mereka ikut operasi udara bareng negara lain untuk jatuhkan bantuan kemanusiaan di pesisir Gaza.

Merz tegas ingatkan Israel: “Kalian punya tanggung jawab besar untuk pastikan bantuan sampai ke warga sipil!” Ia juga mendesak akses penuh bagi PBB dan NGO ke Gaza. Nggak cuma itu, ia peringatkan Israel untuk jangan coba-coba aneksasi Tepi Barat.

Soalnya, bulan lalu parlemen Israel sudah bikin ulah: 71 dari 120 anggotanya—termasuk pendukung PM Benjamin Netanyahu—setuju mosi aneksasi. Waduh, makin kacau nih!

Exit mobile version