Berita  

Dari Sabung Ayam, Kopda Bazarsah Kantongi Rp 12 Juta/Bulan!

PALEMBANG, Exposenews.id – Kopda Bazarsah, terdakwa kasus pembunuhan tiga polisi di Polsek Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, membuat heboh saat mengungkap keuntungan fantastis dari bisnis sabung ayam. Di hadapan hakim Pengadilan Militer 1-04 Palembang, Senin (14/7/2025), ia mengaku meraup Rp 12 juta per bulan! Bahkan, saat ada event besar, pendapatannya bisa melonjak hingga Rp 35 juta!

Dari Hobi Jadi Cuan Gila-Gilaan

Bazarsah mengaku telah menjalankan bisnis ilegal ini sejak 2023 bersama Peltu Yun Heri Lubis. Keduanya aktif mengoperasikan arena sabung ayam di sekitar Way Kanan. Sistemnya sederhana: mereka mengambil potongan 10% dari setiap taruhan pemain. “Kalau dihitung, sekitar Rp 12 juta per bulan. Tapi kalau ada event, bisa tembus Rp 35 juta!” ujarnya dengan blak-blakan.

Taruhan biasa di arena mereka berkisar Rp 10–20 juta per pemain. Namun saat event berlangsung, nilai taruhan langsung melonjak drastis! “Yang event itu bisa sampai Rp 35 juta kami dapat. Dibagi dua sama Pak Yun Heri,” tambah Bazarsah.

Strategi Licik: Dari Jadwal Rutin sampai Event Eksklusif

Awalnya, mereka hanya buka setiap Senin dan Kamis. Tapi, melihat potensi cuan lebih besar, Bazarsah dan Lubis punya ide brilian: menggelar event khusus! “Saya lihat tempat lain ramai, jadi kepikiran buat bikin event biar pemainnya makin banyak,” aku Bazarsah.

Bazarsah menggelar event sabung ayam dua kali sebulan, mengandalkan undangan eksklusif lewat WhatsApp untuk menghindari sorotan. “Enggak pakai medsos kayak TikTok atau Instagram. Cukup lewat status WA, terus disebar sama pemain yang mau ikut,” jelasnya. Bahkan, dua minggu sebelum insiden penembakan, mereka sudah mempersiapkan event besar-besaran!

Meski menggiurkan, bisnis ini jelas ilegal. Pemerintah secara tegas melarang sabung ayam karena termasuk jenis perjudian yang illegal di Indonesia. Namun, Bazarsah dan Lubis nekat menjalankannya demi keuntungan besar. Sayangnya, keserakahan mereka berakhir tragis dengan kasus pembunuhan yang sekarang menghadapkan mereka ke meja hijau.

Bazarsah mungkin berhasil meraup ratusan juta dari bisnis haram ini. Tapi, konsekuensinya jauh lebih berat: ia kini harus berurusan dengan hukum dan bisa kehilangan segalanya. Kisah ini jadi pelajaran: “Cuan cepat enggak selalu worth it kalau nyawa dan kebebasan jadi taruhannya!”