JAKARTA, Exposenews.id – Kementerian Pertanian (Kementan) kembali melancarkan serangan kedua terhadap wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) dengan menggelar vaksinasi booster tahap II mulai Juli hingga September 2025. Sebelumnya, tahap pertama sukses digelar pada Februari-April 2025, dan kini pemerintah tak mau berhenti sampai di situ.
Agung Suganda, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, menegaskan bahwa vaksinasi booster ini bukan sekadar formalitas, melainkan upaya serius untuk mempertahankan kekebalan hewan, terutama di daerah rawan penularan. “Daerah dengan lalu lintas ternak tinggi harus jadi prioritas. Kita tidak boleh lengah!” tegasnya.
Vaksinasi PMK: Strategi Jangka Panjang Menuju Indonesia Bebas PMK
Kementan meyakini bahwa vaksinasi massal adalah kunci utama menuju Indonesia yang terbebas dari PMK. Tapi, sukses tidaknya program ini bergantung pada kerja sama semua pihak. Mulai dari pemerintah pusat, daerah, asosiasi peternak, hingga pelaku usaha. Tanpa kolaborasi, mustahil target bebas PMK tercapai.
Untuk itu, Ditjen PKH kembali menggaungkan Bulan Vaksinasi PMK sebagai ajakan nasional. “Ini bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama!” seru Agung. Bulan vaksinasi ini menjadi momentum penting untuk memperluas cakupan vaksinasi sekaligus melindungi ternak-ternak sehat dari ancaman wabah.
Vaksin Saja Tidak Cukup, Peternak Harus Disiplin Terapkan Biosekuriti!
Agung mengingatkan, vaksinasi hanyalah salah satu senjata. Kunci keberhasilan sebenarnya terletak pada kedisiplinan peternak dalam menerapkan biosekuriti. “Vaksinasi saja tidak cukup! Peternak harus rutin membersihkan kandang, mengontrol pergerakan hewan, dan segera melaporkan gejala PMK!” tegasnya.
“Ia menekankan tiga kunci utama yang wajib dipatuhi peternak: pertama, menjaga kebersihan kandang secara rutin; kedua, mengatur pergerakan ternak dengan ketat; dan ketiga, segera melaporkan gejala penyakit sedini mungkin,” tegasnya. “Kalau ada hewan yang sakit, segera laporkan! Jangan ditunda-tunda,” pesannya.
Lindungi Ternak = Lindungi Perekonomian Peternak & Ketahanan Pangan Nasional
Agung mengajak semua pihak bergotong-royong menyukseskan Bulan Vaksinasi PMK. “Ini bukan sekadar tentang hewan, tapi juga tentang masa depan peternak dan stabilitas pangan nasional,” ujarnya.
Dia menegaskan, setiap ternak yang terlindungi berarti menyelamatkan penghidupan peternak dan menjaga pasokan daging nasional. “Ayo sukseskan bersama! Jangan sampai PMK merugikan kita lagi,” ajaknya penuh semangat.
Kenapa Bulan Vaksinasi Ini Penting?
-
Memperkuat Kekebalan Ternak – Vaksin booster tahap II memastikan kekebalan hewan tetap tinggi, terutama di daerah endemis.
-
Cegah Penyebaran – Dengan cakupan vaksinasi luas, rantai penularan bisa diputus.
-
Jaga Stabilitas Harga Daging – Wabah PMK bisa menyebabkan kelangkaan dan lonjakan harga. Vaksinasi mencegah hal itu.
-
Dukung Ekspor Ternak – Negara tujuan ekspor sering menolak produk dari negara wabah. Vaksinasi menjaga reputasi Indonesia.
“Bersama kita bisa kendalikan PMK! Jangan tunggu sampai terlambat,” pungkas Agung.
Jadi, siapa lagi yang akan bergerak kalau bukan kita? Ayo dukung vaksinasi PMK tahap II demi masa depan peternakan Indonesia yang lebih baik!