JAKARTA, Exposenews.id – Dunia gempar! Amerika Serikat (AS) baru saja melancarkan serangan dahsyat ke Iran pada Sabtu (21/6/2025). Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI), Hikmahanto Juwana, langsung angkat bicara dan memperingatkan bahwa aksi AS ini bisa memicu Perang Dunia Ketiga!
Iran Diberi Ultimatum, Serah atau Hancur!
Hikmahanto menegaskan, serangan AS ini sangat berbahaya. Pasalnya, Presiden Donald Trump sudah memberi dua pilihan ekstrem kepada Iran: menyerah dan berdamai atau menghadapi serangan lebih besar jika nekat melawan.
“AS jelas sedang main api. Kalau Iran balas menyerang kapal induk AS atau sekutunya seperti Israel, situasi bisa langsung meledak!” tegas Hikmahanto saat dihubungi Kompas.com, Minggu (22/6/2025).
baca juga: TRUMP BONGKAR RAHASIA! AS TAK KUASA HENTIKAN SERANGAN ISRAEL KE IRAN, INI KATA DUNIA
4 Faktor Kunci yang Bisa Picu Perang Global
Hikmahanto membeberkan empat hal kritis yang wajib dicermati:
-
Reaksi Iran – Apakah Iran bakal menyerah atau justru balas menyerang? Jika Iran memilih perlawanan, perang besar bisa tak terhindarkan.
-
Dukungan Negara Lain – Banyak negara mungkin bakal berpihak ke Iran. Kalau ini terjadi, risiko Perang Dunia 3 makin nyata!
-
Sikap AS Selanjutnya – Apakah AS akan terus menggempur atau justru mundur? Keputusan Trump berikutnya bakal menentukan nasib dunia.
-
Peran Indonesia – Pemerintah Indonesia harus tegas mendorong perdamaian dan bergabung dengan negara-negara penyeru damai.
“Kalau dunia pecah jadi dua kubu, perang global tinggal menunggu waktu!” tegasnya.
AS Hancurkan 3 Fasilitas Nuklir Iran, Trump Bangga!
Sebelumnya, Trump sudah mengumumkan keberhasilan serangan AS yang menghancurkan tiga situs nuklir utama Iran: Fordo, Natanz, dan Isfahan. Dalam pidato di Gedung Putih, Trump menyebut serangan ini sebagai “operasi presisi” untuk melumpuhkan program nuklir Iran.
Tapi, apakah Iran akan diam saja? Atau justru balas dendam dengan serangan lebih dahsyat? Dunia harus waspada!
kunjungi laman MPOSAKTI
Indonesia Harus Jadi Penjaga Perdamaian
Hikmahanto menekankan, Indonesia harus mengambil peran aktif. “Kita harus berdiri di garis depan, mendorong diplomasi, dan mencegah eskalasi perang,” tegasnya.
Dengan ketegangan yang kian memanas, ancaman Perang Dunia 3 bukan lagi sekadar teori. Siapkah dunia menghadapi konsekuensinya?
