JAKARTA, Exposenews.id – Wakil Ketua Komisi II DPR, Dede Yusuf Macan Effendi, mendesak pemerintah segera mengambil langkah tegas setelah menemukan lima pulau di Indonesia ditawarkan di situs Private Islands Online. Ia menegaskan, pemerintah tidak boleh menganggap remeh kasus perdagangan wilayah Indonesia ini.
Praktik Serupa Kerap Terjadi
Dede memperingatkan, penjualan pulau bukan satu-satunya masalah. Banyak lahan di kawasan wisata juga beralih ke tangan warga negara asing (WNA) melalui transaksi online. Padahal, aturan hanya memperbolehkan penyewaan atau pengelolaan usaha, bukan kepemilikan penuh.
“Kasus serupa sering terjadi di daerah wisata. WNA menyewa atau mengelola lahan, tapi lama-lama merasa memiliki,” tegas Dede saat dihubungi Kompas.com, Jumat (20/6/2025).
Pemerintah Harus Bertindak Cepat
Dede mendesak pemerintah segera memanggil pemilik Private Islands Online untuk memverifikasi kebenaran penjualan pulau tersebut. Selain itu, ia meminta investigasi mendalam untuk memastikan apakah ada oknum pejabat yang terlibat dalam penyalahgunaan wewenang.
“Jika benar ada yang menjual pulau-pulau ini, kita harus menelusuri apakah mereka mendapatkan izin resmi atau ini hanya modus oknum tertentu,” tegasnya.
Lima Pulau yang Diperdagangkan
Berdasarkan pantauan Kompas.com, situs Private Islands Online menawarkan lima pulau di Indonesia dengan status “for sale”:
-
Pulau di Anambas, Kepulauan Riau
Situs ini menyebut sepasang pulau seluas 159 hektar sebagai lokasi ideal untuk resor mewah. Harganya tidak tercantum, hanya tertulis “Upon Request”. -
Properti di Pulau Sumba, NTT
Harganya berkisar €7–€20 per meter persegi. -
Pulau Panjang, NTB
Harga juga “Upon Request”. -
Pulau Seliu, Bangka Belitung
Rp 2,17 miliar. -
Surf Beach Property, Sumba, NTT
Statusnya “Off the Market”,
Apa Langkah Selanjutnya?
“Ini bukan sekadar jual-beli, tapi menyangkut kedaulatan negara,” tegasnya.
Sementara itu, masyarakat diimbau waspada terhadap transaksi properti ilegal dan melaporkan jika menemukan praktik serupa. Nah, bagaimana tanggapan pemerintah? Kita tunggu aksi nyatanya!