Israel Serang Iran: Alasan di Balik Serangan ke Fasilitas Nuklir

banner 120x600

TEL AVIV, exposenews.id – Pemerintah Israel baru saja melancarkan serangan besar-besaran ke fasilitas nuklir Iran. Mereka beralasan, aksi ini merupakan tindakan pencegahan untuk menghentikan ancaman eksistensial dari Teheran yang dinilai kian mengkhawatirkan. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menegaskan, keputusan untuk menyerang Iran muncul setelah program nuklir negara tersebut mencapai tahap kritis yang mengancam keberlangsungan Israel.

“Kami sudah mencapai titik di mana kami tidak bisa lagi berdiam diri,” tegas Kepala Staf IDF, Eyal Zamir, dalam pernyataan resminya. IDF menyoroti perkembangan pesat program nuklir Iran, yang kini dianggap mampu memproduksi senjata pemusnah massal.

Lembaga intelijen Israel mengungkapkan, program nuklir Iran telah melesat jauh. “Teheran sudah mengantongi cukup uranium untuk sembilan bom nuklir!” tegas Netanyahu dengan nada peringatan.

“Iran telah mengambil langkah-langkah drastis menuju persenjataan nuklir. Ini ancaman nyata,” ujar Netanyahu dalam pidato videonya, seperti dilaporkan The Times of Israel (13/6/2025).

Israel juga curiga, jumlah sembilan bom nuklir itu mungkin masih terlalu rendah. Intelijen mereka menduga, Iran baru saja melakukan uji coba lanjutan untuk mempercepat proses pembuatan senjata nuklir.

Ancaman Ganda: Rudal Balistik dan Senjata Nuklir

Selain program nuklir, Israel juga waspada terhadap pengembangan rudal balistik Iran. Netanyahu memperingatkan, ribuan rudal jarak jauh Iran bisa mengalahkan sistem pertahanan Israel dalam beberapa tahun ke depan.

“Kami tidak bisa menyerahkan ancaman ini ke generasi berikutnya. Jika tidak bertindak sekarang, bisa jadi tidak akan ada generasi penerus,” tegasnya.

IDF mengklaim, serangan ini tidak hanya bertujuan menghancurkan infrastruktur nuklir, tetapi juga menggempur pusat komando dan fasilitas militer strategis Iran. Israel sengaja melancarkan serangan ini sekarang karena mereka ingin menyerang sebelum Iran sempat memperbaiki pertahanannya yang masih rusak akibat serangan Israel pada Oktober lalu.

Tujuan Utama: Bukan Ganti Rezim, Tapi Hancurkan Ancaman

Netanyahu menegaskan, meski ia berharap rakyat Iran terbebas dari rezim otoriter, tujuan utama operasi ini bukanlah menggulingkan pemerintahan Teheran. “Fokus kami adalah melumpuhkan ancaman strategis dari program nuklir Iran,” jelasnya.

Pernyataan senada disampaikan Kepala Staf IDF, Zamir. Ia menyebut serangan ini sebagai “tindakan darurat untuk menjamin masa depan Israel.”

Antisipasi Serangan Balasan Iran

Pemerintah Israel sadar, serangan ini bisa memicu balasan keras dari Iran. Netanyahu dan Zamir sama-sama memperingatkan warga Israel agar bersiap menghadapi hari-hari sulit. “Kami mungkin akan menerima serangan yang lebih dahsyat daripada serangan rudal dan drone Iran tahun lalu,” kata Zamir.

Di sisi lain, Netanyahu mengapresiasi dukungan Presiden AS Donald Trump yang dikenal bersikap keras terhadap Iran. Namun, ia mengaku Trump sempat mendesak Israel untuk memberi lebih banyak waktu bagi jalur diplomasi. Meski begitu, Israel yakin Amerika Serikat akan tetap mendukung mereka jika konflik semakin meluas.

Langkah Berani dengan Risiko Tinggi

Serangan Israel ke fasilitas nuklir Iran ini jelas menjadi langkah berisiko tinggi. Namun, bagi Netanyahu dan IDF, ini adalah “tindakan pencegahan terakhir” sebelum ancaman nuklir Iran benar-benar tak terbendung.

Dunia kini menunggu reaksi Iran. Apakah Teheran akan membalas dengan serangan besar, atau justru memilih jalur de-eskalasi?