Grebeg Besar Demak 2025: Simak jadwalnya!

Exposenews.id – Menjelang Idul Adha 1446 H, Pemerintah Kabupaten Demak bersiap menggelar Grebeg Besar Demak, sebuah tradisi budaya dan religi yang selalu dinantikan. Tahun ini, puncak acaranya jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025, bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha, dan bakal berpusat di Masjid Agung Demak. Sebelumnya, masyarakat akan menyaksikan rangkaian tradisi persiapan, salah satunya Guyangan—ritual sakral yang penuh makna.

Tradisi Guyangan: Penyucian Kereta Kencana dan Pusaka

Sebelum Grebeg Besar bergulir, warga Demak terlebih dahulu menggelar Tradisi Guyangan pada Selasa, 3 Juni 2025 di halaman Kantor Dinas Pariwisata Kabupaten Demak. Masyarakat bersama-sama membersihkan Kereta Kencana yang akan mengangkut Bupati dan Wakil Bupati Demak dalam iring-iringan Prajurit Patang Puluhan. Tak berhenti di situ, mereka juga menyucikan Kereta Lurah Tamtomo sekaligus merawat berbagai senjata pusaka seperti keris, tombak, pedang, hingga gong yang akan mengiringi prosesi acara.

Dipimpin oleh Parogo Guyangan Ki Ahmad Widodo, acara diawali dengan doa bersama dan pemotongan tumpeng sebagai simbol syukur. Selanjutnya, perlengkapan ritual beserta potongan tumpeng diserahkan kepada Parogo Guyangan dalam prosesi serah tinampi uborampe.

Endah Cahyarini, Kepala Dinas Pariwisata Demak, menegaskan bahwa Tradisi Guyangan bukan sekadar ritual biasa. “Ini adalah wujud kearifan lokal yang memperkuat kebersamaan dan spiritualitas. Juga menjadi warisan berharga yang harus dilestarikan untuk generasi muda,” ujarnya. Ia menambahkan, “Ritual ini sekaligus menjadi doa agar Grebeg Besar berjalan lancar tanpa hambatan.”

Sejarah Grebeg Besar: Akar Budaya dan Penyebaran Islam

Grebeg Besar Demak ternyata punya akar sejarah yang dalam. Awalnya, tradisi ini berasal dari selamatan kerajaan (wilujengan nagari) yang biasa digelar para raja Jawa setiap tahun baru. Namun, ketika Walisongo menyebarkan Islam di abad ke-15, budaya kerajaan ini berpadu dengan nilai-nilai keislaman.

Sultan Fattah dan Sunan Kalijaga menjadi tokoh kunci di balik terciptanya Grebeg Besar. Mereka menginisiasi beberapa jenis Grebeg sebagai sarana dakwah, seperti Grebeg Maulid, Grebeg Dal, Grebeg Syawal, dan Grebeg Besar. Awalnya, acara ini digelar untuk memperingati hari jadi Masjid Agung Demak, yang dibangun oleh Sunan Kalijaga, Sunan Bonang, Sunan Gunung Jati, dan Sunan Ampel.

Uniknya, para wali sengaja merancang Grebeg dengan pertunjukan kesenian dan permainan tradisional untuk menarik masyarakat yang belum memeluk Islam. Strategi ini sukses besar—banyak warga yang akhirnya berkunjung ke Masjid Agung Demak dan tertarik mempelajari Islam.

Jadwal Lengkap Grebeg Besar Demak 2025

Dinas Pariwisata Demak sudah merilis jadwal resmi melalui Instagram @dinaspariwisata_demak. Berikut rangkaian acaranya:

  • 7 Mei 2025, Pukul 13.00 WIB: Pisowanan ke Kasepuhan di Pendopo Notobratan Kadilangu.

  • 14 Mei 2025, Pukul 13.00 WIB: Pisowanan – Balasan di Pendopo Kabupaten Demak.

  • 16 Mei 2025, Pukul 13.00 WIB: Ziarah ke makam Raja Demak dan Sunan Kalijaga.

  • 16 Mei – 14 Juni 2025: Pasar Rakyat Grebeg Besar di Taman Parkir Tembiring Jogo Indah Demak.

  • 23 Mei 2025: Pembukaan Pasar Rakyat di Panggung Kesenian Kabupaten Demak.

  • 3 Juni 2025, Pukul 08.00 WIB: Tradisi Guyangan Kereta Kencana di Dinas Pariwisata Demak.

  • 4 Juni 2025, Pukul 09.00 WIB: Abon-abon Keraton Surakarta di Pendopo Notobratan Kadilangu.

  • 5 Juni 2025, Pukul 19.00 WIB: Tradisi Ancakan di Pendopo Notobratan Kadilangu.

  • 5 Juni 2025, Pukul 20.00 WIB: Iring-iringan Tumpeng Songo dari Pendopo Kabupaten Demak ke Masjid Agung Demak.

  • 6 Juni 2025, Pukul 08.00 WIB: Iring-iringan Prajurit Patangpuluhan dari Pendopo Kabupaten Demak ke Kadilangu.

  • 6 Juni 2025, Pukul 09.00 WIB: Parade Budaya dari Pendopo Kabupaten Demak ke Kadilangu.

  • 6 Juni 2025, Pukul 11.00 WIB: Pencatatan Rekor di Gapura Makam Sunan Kalijaga Kadilangu.

Kenapa Grebeg Besar Istimewa?

Grebeg Besar Demak bukan sekadar festival tahunan—ia adalah perpaduan sempurna antara budaya, sejarah, dan religi. Mulai dari prosesi Guyangan yang penuh spiritualitas, hingga parade prajurit dan pusaka peninggalan Sunan Kalijaga, semua mengingatkan kita pada warisan leluhur yang tetap relevan hingga kini.

Jadi, kalau kamu ingin merasakan nuansa Islami yang kental dengan sentuhan budaya Jawa, jangan lewatkan momen spesial ini! Catat tanggalnya, siapkan kamera, dan nikmati setiap detiknya!

Exit mobile version