DEPOK, ExposeNews.id – Polisi bergerak cepat menyelidiki kasus penyerangan terhadap pegawai Kejaksaan Agung (Kejagung) RI di Sawangan, Depok. Hingga Rabu (28/5/2025), mereka telah memeriksa delapan saksi untuk mengungkap motif di balik kejadian ini. Salah satu saksi termasuk orang yang menolong korban berinisial DSK, seorang pegawai di Pusat Data Statistik Kriminal dan Teknologi Informasi Kejagung.
Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Bambang Prakoso, menjelaskan bahwa tujuh dari delapan saksi merupakan pedagang dan warga sekitar TKP. Sementara itu, satu saksi lainnya merupakan warga yang langsung turun tangan membantu DSK sejak kejadian hingga mengantarnya ke rumah sakit. “Kami baru menyelesaikan pemeriksaan korban tadi malam,” jelas Bambang lebih lanjut.
Menurut penyelidikan sementara, polisi belum menemukan indikasi bahwa DSK terlibat masalah dengan pihak manapun. Bambang menegaskan, “Korban sama sekali tidak mengungkapkan adanya konflik.
“Para saksi juga mengaku korban memang terkenal baik di lingkungannya,” tegas Bambang.
Artinya, polisi masih kesulitan menemukan alasan di balik penyerangan ini.
Tim penyidik telah menyisir TKP hingga radius 5 kilometer, sayangnya, tidak ada satu pun kamera CCTV yang merekam kejadian. “Lokasi kejadian tidak tercover CCTV,” jelas Bambang. Hal ini tentu menyulitkan penyelidikan karena minimnya bukti visual.
“Sebelumnya, orang tak dikenal (OTK) membacok DSK saat ia sedang dalam perjalanan pulang ke rumahnya di Sawangan, Depok, Sabtu (24/5/2025) dini hari pukul 02.30 WIB,” ungkap laporan investigasi. Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Harli Siregar, memaparkan kronologi lengkapnya.
Menurut Harli, DSK baru saja pulang kerja dari Pusat Daskrimti Kejagung pada Jumat (23/5/2025) malam. Karena cuaca hujan, ia sempat berteduh sambil minum kopi sebelum melanjutkan perjalanan. Namun, nasib malang menimpanya saat ia sudah dekat dengan rumah.
Sekitar pukul 02.30 WIB, dua orang berboncengan mendekati DSK dari arah berlawanan. Tanpa basa-basi, mereka meneriakkan kata “sikat!” sambil menghujamkan senjata tajam ke pergelangan tangan kanannya. “Mampus lu!” teriak pelaku sebelum kabur dengan motor.
Baca Juga: Bejat! pasang CCTV di Toilet Sekolah, Ini Pelakunya
Setelah dibacok, DSK segera dilarikan ke rumah sakit terdekat. Namun, hal mencurigakan terjadi—ia melihat dua orang mengawasinya selama di rumah sakit. Kondisinya cukup parah, ia harus menjalani operasi karena urat jari kelingkingnya putus dan tidak bisa digerakkan lagi.
Hingga kini, polisi masih mengumpulkan petunjuk untuk mengungkap identitas pelaku. Masyarakat diimbau agar lebih waspada, terutama saat beraktivitas di jam-jam sepi. Apakah ini sekadar tindakan kriminal biasa atau ada motif terselubung? Kita tunggu perkembangan selanjutnya!