Dua Pelaku Pembacokan Jaksa di Deli Serdang Ditangkap, Salah Satunya Oknum Ormas

banner 120x600

Exposenews.id —  Polisi berhasil meringkus dua pelaku pembacokan terhadap jaksa fungsional Kejari Deli Serdang, Jhon Wesli Sinaga. Tim gabungan polisi berhasil mengamankan keduanya dari dua lokasi berbeda melalui operasi terpisah.

Polisi mengungkap bahwa kedua pelaku adalah Alpa, Wakil Koti Pemuda Pancasila (PP) Deli Serdang, dan Surya, yang bertindak sebagai eksekutor. Polisi berhasil menangkap Alpa, yang diduga sebagai otak kejahatan, pada Sabtu (24/5) pukul 23.00 WIB. Tak lama setelahnya, tim penyidik kembali menangkap Surya di lokasi terpisah pada Minggu (25/5) sekitar pukul 04.30 WIB. “Keduanya adalah residivis kasus pencurian dengan kekerasan,” jelas Sumaryono.

Meski begitu, polisi belum membeberkan secara detail kronologi maupun motif di balik aksi kekerasan ini. Yang pasti, korban tidak hanya Jhon Wesli Sinaga. Staf tata usaha Kejari Deli Serdang, Acensio Silvanov Hutabarat, juga menjadi korban dalam insiden yang terjadi Sabtu (24/5) siang sekitar pukul 13.15 WIB itu.

Ketua Komjak, Pujiyono Suwadi, menduga kuat bahwa pembacokan ini berkaitan dengan kasus Eddy Suranta, terdakwa kepemilikan senjata api. Awalnya, Eddy divonis bebas oleh PN Lubuk Pakam, meski sebelumnya jaksa menuntutnya 8 tahun penjara. Namun, setelah diajukan kasasi, vonis berubah menjadi 1 tahun penjara.

Masalahnya, Eddy tidak pernah memenuhi panggilan eksekusi. Kini, namanya masuk daftar buronan. “Kami yakin ada pihak yang membayar pelaku untuk membunuh jaksa kita ini,” tegas Pujiyono dengan mata berapi-api.

Polisi bergerak cepat setelah kejadian. Alpa, yang disebut sebagai dalang, ditangkap malam hari di lokasi terpisah dari Surya. “Keduanya punya catatan kriminal sebelumnya,” ungkap Sumaryono.

Surya, yang langsung melakukan pembacokan, berhasil diamankan dini hari. “Kami masih mendalami apakah ada aktor intelektual lain,” tambahnya.

Jhon Wesli Sinaga dan Acensio Silvanov Hutabarat masih menjalani perawatan. “Kami akan meningkatkan pengamanan bagi jaksa dan staf,” janji Pujiyono.

Kejaksaan juga mendesak polisi menyelidiki kemungkinan keterlibatan pihak lain. “Ini bukan sekadar serangan biasa, tapi ada indikasi pembalasan,” tegasnya.

Masyarakat Deli Serdang gempar dengan kasus ini. “Kami minta proses hukum berjalan transparan,” kata seorang warga.

baca Juga: Komjak Bentuk Tim Khusus Usut Pembacokan Jaksa di Deli Serdang

Polisi menjamin penyidikan akan tuntas. “Kami tak akan toleransi kekerasan terhadap aparat penegak hukum,” tegas Sumaryono.

Sementara itu, keluarga korban berharap pelaku dihukum berat. “Mereka harus bertanggung jawab,” ujar salah satu kerabat.

Meski motif utama belum jelas, dugaan kuat mengarah pada balas dendam terkait kasus Eddy Suranta. Pakar kriminologi menyoroti potensi keterlibatan jaringan preman. “Ini menunjukkan tantangan serius bagi penegakan hukum,” paparnya.

Kejaksaan Agung pun turun tangan. “Kami akan evaluasi sistem pengamanan jaksa di seluruh Indonesia,” kata juru bicara Komjak.

Kasus ini menjadi peringatan keras bagi penegak hukum. “Kami tak akan mundur meski ada ancaman,” tegas Pujiyono.

Polisi berjanji mengusut tuntas, sementara masyarakat menuntut keadilan. “Proses hukum harus berjalan tanpa intervensi,” desak seorang pengamat hukum.

Dengan tertangkapnya dua pelaku, harapan akan penyelesaian kasus ini semakin besar. Namun, pertanyaan besar masih menggantung: Siapa dalang sebenarnya?