Manado  

Viral Cuma Bayar Rp25 Ribu Bisa Makan Bakso Sepuasnya di Pondok Makan Raja GPI

Antrian di Pondok Makan Raja GPI.

Exposenews.id, MANADO – Beberapa hari terakhir ini, pecinta kuliner di Sulawesi Utara dihebohkan dengan sajian bakso yang viral di Perumahan Griya Paniki Indah, Kota Manado. Ternyata, bakso viral itu dijual oleh rumah makan Pondok Makan Raja yang berdomisili di Jalan Boulevard pada perumahan tidak jauh dari bandara tersebut.

Exposenews.id berkesempatan mengunjungi langsung rumah makan itu. Saat tiba, kami terkagum dengan kerumunan pengunjung yang rela mengantri beberapa jam sebelumnya, padahal rumah makan itu dibuka pukul 17.00 WITA.

Pengunjung diwajibkan mengambil dulu nomor urut mereka, sebab tidak bisa semua pengunjung masuk sekaligus. Nomor urut itu berlaku bagi beberapa orang yang datang sama-sama.

Saat masuk ke dalam, pemilik Pondok Makan Raja Evalien Agnes Warella bersama dengan puluhan karyawan nampak sudah mempersiapkan bakso dan segala macam menu lainnya. Jadi bukan hanya bakso saja yang dijual di tempat ini loh.

Kembali ke menu utama mereka yakni bakso, pengunjung hanya membayar Rp25 ribu sudah bisa makan sepuasnya. Sepuasnya di sini yakni pembeli bisa mengambil berulang-ulang bakso yang dia mau sesuka hatinya. Tapi perlu digarisbawahi yang sudah diambil harus dihabiskan sebab jika tidak habis pembeli diberikan tambahan biaya Rp25 ribu.

Untuk baksonya sendiri, mami Eva, panggilan akrab Evalien Agnes Warella, menghidangkan bakso sapi, bakso ikan, dan bakso ayam. Supaya lebih enak, tidak lupa juga ada kuah yang sudah tercampur kaldu. Nah, kuahnya ini terbagi dua, original dan pedas.

“Yang pedas bagi pecinta pedas sangat cocok pastinya,” kata mami Eva.

Hidangan lain seperti kerupuk pangsit, tahu goreng, bakwan, mie kuning, dan miehun juga tersedia di meja yang ada di bagian depan rumah makan dan di bagian belakang rumah makan. Sedangkan sambal, kecap, maupun saos sudah ditempatkan di meja makan pembeli.

Beberapa menit sebelum rumah makan ini dibuka, mami Eva dan karyawan tidak lupa mengawalinya dengan doa. Ini sejalan dengan profesi mami Eva yang merupakan salah satu pemimpin gereja di Manado.

“Karyawan-karyawan kami pun kebanyakan adalah jemaat gereja kami. Bahkan ada anak-anak kuliah yang kerja paruh waktu di sini,” jelas Eva kepada Exposenews.id.

Ketika ditanyakan alasan membuka rumah makan bakso ala “All you can eat”, Eva mengatakan dirinya sudah lama memiliki kerinduan menyajikan masakan yang disukai semua orang dengan harga yang cocok di kantong dan semua yang datang bisa makan puas. Dia mengaku tidak memikirkan untung ruginya.

“Saya percaya Tuhan merenda kehidupan saya. Yang penting saya hidup berkarya bagi Tuhan, salah satunya dari jual bakso yang bisa jadi berkat bagi semua yang menikmatinya,” katanya lagi.

Dia juga bilang kalau per harinya belanja hingga Rp10 juta untuk menyiapkan bahan bakso. Dari jumlah tersebut, dapat diproduksi sebanyak 1.000 porsi bakso.

“Jumlah orang yang makan sekitar 500 hingga 700 orang per hari. Untung tipis tapi kan kalau perputarannya cepat juga baik,” sebutnya.

Dia sangat bersyukur bakso olahannya ini ternyata menjadi viral. Yang datang makan pun bukan hanya dari Kota Manado saja, ada juga yang dari Tompaso, Amurang, dan beberapa wilayah lainnya.

“Saya berharap ini bisa menjadi berkat,” imbuhnya.

Untuk pembayaran, pembeli membayar sebelum mengambil bakso. Bisa secara tunai maupun menggunakan QRIS. Khusus untuk anak di bawah usia 10 tahun tidak dipungut biaya sepanjang April ini, tapi jangan sampai yang dimakan anak tersisa karena dapat dikenakan sanksi pembayaran Rp25 ribu.

Oh iya guys, jangan lupa kalau sudah ambil banyak mesti dihabiskan ya. Kalau mau beli tapi tidak makan di tempat tidak masalah, namun pembeli tak dapat mengambil baksonya sendiri melainkan dilakukan oleh karyawan rumah makan.

Jadi buruan datang guys. Panggil teman-teman atau keluarga, karena bakso ini dijamin hygienis.

(RTG)

Exit mobile version