Ngabalin Sorot Penolakan Alumni 212 kepada Timnas Israel Berlaga di Piala Dunia U-20

Timnas Israel

Exposenews.id, Jakarta – Penolakan tim nasional sepak bola Israel untuk berlaga di Piala Dunia U-20 di Indonesia mulai dilakukan sejumlah pihak. Salah satunya massa alumni 212 yang berunjukrasa beberapa hari lalu.

Penolakan itu dipandang keliru oleh Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin. “Kalau orang mendemo, menolak kesebelasan Israel di Indonesia itu keliru,” kata Ngabalin, Selasa (21/3/2023).

Menurut Ngabalin, Israel beberapa kali melakukan kunjungan atau pertandingan di kejuaraan internasional yang diadakan di Indonesia. Namun, tak ada penolakan atau demonstrasi saat itu.

“Kenapa kemarin di IPU, Inter-Parliamentary Union, itu utusan ofisial Israel datang di Bali, kemudian mereka main tanding kejuaraan nasional di Senayan, kemudian panjat tebing, kemudian tanding sepeda dan lain-lain sebagainya itu. Tidak ada riak-riaknya,” kata Ngabalin.

Ngabalin pun meminta agar urusan olahraga dan politik tidak disangkutpautkan. “Jadi kita bisa bebas aktif, tapi kalau dalam urusan-urusan sport itu bagaimana mungkin bisa kita kaitkan urusan-urusan politik,” katanya.

Menurutnya, Indonesia hanya sebatas menjadi tuan rumah. Soal siapa yang berlaga dan lolos di kejuaraan, Ngabalin mengatakan itu bukan tanggung jawab dan wewenang dari Indonesia.

“Sementara seluruh regulasi yang mengatur 24 tim sepak bola nasional seluruh dunia yang hadir dalam World Cup U-20 bulan Mei akan datang itu, itu diatur oleh FIFA. Jadi di mana logikanya?” katanya.

Ngabalin pun memastikan bahwa Indonesia tetap menjadi negara yang memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Selain itu, Indonesia pun selalu mengutuk kekejaman Israel terhadap Palestina.

“Indonesia itu adalah satu-satunya negara yang berada pada barisan terdepan sejak Soekarno yang membela hak-hak kemanusiaan, hak-hak demokrasi, hak-hak politik orang Palestina untuk merdeka dan berdiri di atas kaki sendiri di negara mereka,” kata Ngabalin.

“Tidak saja itu, tetapi Indonesia juga mengutuk kebiadaban apa yang dilakukan oleh Israel,” imbuhnya.

Ngabalin mengatakan jika Indonesia menolak tim Israel bermain, hal itu merupakan langkah yang salah.

“Jadi, kalau kesebelasan nasional Israel main di U-20 kemudian kita harus mengusir mereka atau melarang mereka masuk, ya keliru. Salah alamatnya itu,” katanya.

Selain itu, Ngabalin pun menyebut gelaran U-20 menjadi kunci dan pintu masuk Indonesia untuk menjadi tuang rumah Piala Dunia 2036.

“Ini adalah pintu masuk untuk kita mendapatkan tiket sebagai Tuan Rumah dari pelaksanaan Piala Dunia di 2036,” ujar Ngabalin.

(RTG)

Exit mobile version