Exposenews.id, Manado – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara mengadakan High Level Meeting (HLM) dengan TPID dan TP2DD Minahasa Tenggara di Kantor Perwakilan BI Sulut, Kamis (16/3/2023). Rapat ini dipimpin Kepala KPw BI Sulut, Andry Prasmuko, dan dihadiri Wakil Bupati Mitra Yoke Legi, serta anggota TPID dan TP2DD Mitra.
Rapat dilaksanakan guna persiapan menghadapi Hari Raya Idul Fitri 2023. BI sendiri merekomendasikan sejumlah poin penting yang akan ditempuh TPID terutama menjelang HBKN Idul Fitri 2023 guna mengendalikan inflasi Mitra.
‘Beberapa program kerja yang kami usulkan, bersinergi dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara antara lain pertama melanjutkan program “Marijo Bakobong” untuk komoditas bawang merah, cabai rawit atau tomat, serta melaksanakan kompetisi sebagai apresiasi dan monitoring implementasi program,” kata Andry Prasmuko.
Bank Indonesia dalam hal ini akan mengambil peran untuk membagikan 350.000 bibit barito ke seluruh Sulawesi Utara. Di Mitra, bibit akan diserahkan terutama untuk keluarga prasejahtera dan kelompok Uharapen Mitra yang nantinya akan disertai dengan pendampingan.
“Rekomendasi kedua yakni perluasan/replikasi pasar Bersehati Digital ke pasar lainnya di Sulawesi Utara. Kemudian, sinergi program SPHP dengan Bulog untuk menjaga ketersediaan bahan pangan,” kata Andry.
Poin lainnya yaitu mengadakan kerja sama intra/antarwilayah untuk penyediaan bahan pangan. Diperlukan juga komunikasi yang efektif sebagai upaya pengendalian ekspektasi inflasi, salah satunya dengan komunikasi bijak berbelanja dan perluasan kanal komunikasi ke pemuka agama.
“Kami juga mengingatkan kembali untuk seluruh anggota TPID Kabupaten Minahasa Tenggara dapat bekerjasama dalam mengumpulkan dokumentasi kegiatan TPID sepanjang 2022 yang lalu, serta menuliskan ringkasan program unggulan yang telah dijalankan oleh TPID. Kami juga bersedia untuk bekerja sama dalam penyediaan data untuk memperkuat laporan. Laporan ini kami harap tidak melewati tenggat waktu yang diminta yaitu pada 31 Maret 2023,” pungkasnya.
Diketahui, ekonomi Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) pada 2022 lalu tumbuh 5,30% (yoy). Capaian itu didukung oleh struktur perekonomian Minahasa Tenggara relatif beragam di berbagai sektor ekonomi, dengan sektor pertanian dan konstruksi menjadi 2 sektor terbesar. Pada 2022, sektor transportasi dan pertanian mencatatkan pertumbuhan tertinggi.
(RTG)