Exposenews.id, Manado – Pemerintah Kota Manado melalui Dinas Kesehatan mengimbau warga agar mewaspadai kasus demam berdarah dengue (DBD). Sebab, selang periode 1 Januari hingga 6 Maret 2023, kasus ini sudah mencapai 87 kasus.
“Dapat kami sampaikan bahwa pada Januari lalu angka kesakitan DBD berjumlah 50, tapi dibanding tahun-tahun sebelumnya angka tersebut cukup rendah. Bulan berikutnya (Februari) angkanya menurun menjadi 31 kasus. Untuk Maret ini hingga 6 Maret kasusnya sebanyak 2 kasus,” ujar Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular Dinkes Manado, dr Berty Rumondor, Rabu (8/3/2023).
Dijelaskan dr Berty bahwa kasus DBD tahun ini lebih banyak terjadi pada anak usia 6 hingga 17 tahun. Kemudian usia 0 hingga 5 tahun, sementara usia di atas 17 tahun paling sedikit.
“Ini menjadi peringatan khususnya bagi anak-anak usia sekolah SD sampai SMA. Berarti harus ada juga perlindungan di sekolah-sekolah karena bisa jadi gigitan nyamuk ada di sekolah,” imbuh dr Berty.
Ditambahkannya bahwa Pemkot Manado tidak berhenti mengajak warga untuk aktif melaksanakan 3M Plus guna mengantisipasi penyebaran DBD. 3M itu yakni dengan cara menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan mengubur barang bekas.
“Sedangkan plus yakni hindari gigitan nyamuk dengan selalu tidur menggunakan kelambu dan menyalakan obat nyamuk,” ungkapnya.
Antisipasi lainnya yakni ketua lingkungan aktif melakukan kunjungan ke rumah-rumah warga. Aktif dimaksud adalah melihat potensi adanya jentik nyamuk di rumah warga pada wilayah kerja ketua lingkungan tersebut.
“Ketua lingkungan diharapkan dapat jemput bola mendatangi rumah-rumah warga sambil juga mereka sosialisasi pencegahan DBD maupun program-program Pemot Manado lainnya,” pungkasnya.
(RTG)