Exposenews.id, Roma – Nicolo Zaniolo tersanjung diminati AC Milan dan Juventus. Kedua tim ini punya daya tarik untuk Zaniolo merapat musim panas ini.
Zaniolo membangkitkan lagi kariernya di Roma usai sempat mengalami cedera lutut parah. Pemain 22 tahun tampil apik bersama Il Lupi di sepanjang musim 2021/2022.
Mantan pemain Inter Milan ini total mencatatkan delapan gol dan sembilan assist. Ia juga menjadi pahlawan kemenangan Roma meraih gelar UEFA Conference League lewat gol tunggalnya ke gawang Feyenoord di laga final.
Penampilan Zaniolo di musim lalu membuat AC Milan dan Juventus dikabarkan menaruh minat untuk merekrutnya. Roma kemungkinan besar takkan keberatan melepas Zaniolo jika ada tawaran yang sesuai dengan harga yang mereka patok.
Serigala Ibu Kota dilaporkan memasang harga 60 juta euro untuk Zaniolo. Ini menjadi momen yang tepat bagi Roma menjual Zaniolo karena kontraknya di Olimpico tersisa hingga 2024. Namun, harga tinggi yang dipatok Roma ini jadi penghalang bagi Milan dan Juventus untuk merekrut Zaniolo.
Zaniolo sendiri merasa tersanjung diminati oleh Milan dan Juventus. Hal tersebut secara tidak langsung menjadi pembuktian bahwa dirinya tampil baik di musim lalu.
“Menyenangkan menjadi incaran dari klub-klub besar, seolah-olah mereka memikirkan Anda. Itu berarti Anda dalam kondisi yang baik. ujar Zaniolo dikutip dari Football Italia.
“Saya berlatih dengan lebih banyak motivasi. Ini karena saya ingin membuktikan bahwa saya pantas dikaitkan dengan klub-klub top ini,” jelasnya.
Milan dan Juventus juga punya daya tarik masing-masing untuk Zaniolo merapat. Bersama Si Nyonya Tua, ia siap dengan tekanan menjadi penerus Paulo Dybala yang kontraknya habis di Allianz Stadium.
“Sepertinya berlebihan, tapi tentu saja menyenangkan. Dia adalah pemain yang fantastis dan spesial. Kita lihat saja, hidup tidak bisa diprediksi dan Anda tidak pernah tahu apa yang mungkin terjadi di masa depan. Saya hanya akan berlatih dan menunggu,” jelasnya soal penerus Dybala.
Sementara di Milan, Zaniolo bakal mewujudkan mimpinya bermain dengan sang idola, Zlatan Ibrahimovic.
“Saya membuat mimpi menjadi kenyataan dengan bermain di lapangan yang sama dengan Ibrahimovic. Saya tidak berbicara dengannya, tetapi saya mempelajarinya: cara dia mendekati permainan, gerakannya, betapa karismatiknya dia sebagai pemimpin,” ungkapnya menambahkan.
(RTG)