Exposenews.id, Manado – 23 orang ahli waris pekerja sosial keagamaan (Perkasa), dan 3 orang ahli waris buruh tani menerima santunan kematian BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK). Adapun santunan diserahkan langsung Gubernur Sulawesi Utara melalui Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulut Erny Tumundo yang didampingi perwakilan BPJAMSOSTEK Manado di Aula Disnakertrans Sulut, Kamis (17/6).
Erny Tumundo berujar secara keseluruhan yang menerima santunan kematian berjumlah 30 orang. Namun, ada empat orang yang tidak hadir.
“Santunan ini tentu saja merupakan kepedulian Gubernur dan Wakil Gubernur untuk masyarakat khususnya buruh petani dan pekerja sosial keagamaan yang sedang berduka. Bantuan sebesar Rp42 juta untuk masing-masing ahi waris diharapkan bisa meningkatkan perekonomian keluarga yang ditinggalkan,” ujar Erny.
Menurutnya, selama Perkasa dan Pesona ini digulirkan, manfaat perlindungan BPJAMSOSTEK ini sangat dirasakan bagi ahli waris. “Apalagi anggota keluarga mereka yang selama ini jadi tumpuan hidup sudah meninggal dunia,” jelas Erny.
Sementara, Kepala BPJAMSOSTEK Manado Mintje Wattu mengatakan secara total santunan kematian yang disalurkan berjumlah Rp1,26 miliar. Dari bantuan ini diharapkan Mintje bisa membantu ahli waris.
“Kami berharap keluarga bisa bangkit dari dukacita ini dan bisa terus berinovasi untuk kehidupan ke depan,” kata Mintje.
Dia turut mengapresiasi Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara yang sangat peduli dengan masyarakat lewat program Pesona dan Perkasa. Bahkan dua program tersebut dapat dikatakan menjadi role model bagi daerah lain.
“Terbukti sejumlah penghargaan sudah diraih karena program ini sangat dirasakan manfaatnya,” imbuh Mintje.
Dia bilang BPJAMSOSTEK Manado akan terus bersinergi dengan Pemprov Sulut dalam melindungi masyarakatnya. Tak hanya Pemprov, BPJAMSOSTEK Manado terbuka juga untuk Pemkab dan Pemkot di Sulut.
“Tujuannya adalah universal coverage untuk kesejahteraan masyarakat di Sulut,” tukasnya.
(RTG)