Pedasnya Harga Cabai Rawit Manado Penyumbang Terbanyak Inflasi Maret

Oleh: Ronald Ginting

Exposenews.id, Manado – Inflasi Kota Manado mengalami inflasi sebesar 0,17 persen karena adanya peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,41 pada Februari 2021 menjadi 106,59 pada Maret 2021. Secara tahun kalender inflasi Manado mencapai 0,78 persen dan inflasi “year on year” sebesar 1,65 persen.

Kepala BPS Sulawesi Utara Asim Saputra berujar inflasi Manado pada Maret 2021 disumbang oleh komoditi cabai rawit. Di mana pedasnya harga cabai rawit menyumbang 0,1559 persen inflasi Maret 2021.

“Penyumbang inflasi terbesar kedua yaitu tarif kendaraan roda empat online sebesar 0,1023 persen. Berikutnya yaitu bawang merah sebesar 0,0525 persen,” kata Asim saat streaming Berita Resmi Statistik hari ini.

Dijelaskan Asim bahwa dari 11 kelompok pengeluaran di Kota Manado, tiga kelompok pengeluaran mengalami peningkatan indeks, yaitu terjadi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,77 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,05 persen dan kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,03 persen.

“Empat kelompok yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,53 persen, kelompok transportasi sebesar 0,17 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,11 persen dan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,08 persen,” paparnya lagi.

Sementara, kelompok yang tidak mengalami perubahan yaitu kelompok kesehatan, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya, kelompok pendidikan dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran.

“Dari segi deflasi, kami mencatat penyumbang deflasi terbesar adalah mobil sebesar 0,1222 persen. Diikuti oleh cakalang/ikan sisik sebesar 0,0623 persen. Perhiasan di posisi ketiga yang menyumbang 0,0443 persen,” tukasnya.

Bila ditinjau dari besaran inflasi se-Sulawesi, inflasi Manado merupakan terbesar keenam sebelum Kota Palu. Inflasi tertinggi di Sulawesi dialami oleh Kota Gorontalo dengan 0,60 persen, sedangkan terendah terjadi di Kota Bau-bau dengan deflasi sebanyak 0,99 persen.

(RTG)