Rumah Nusantara dan Barmas Sepakat Menolak Radikalisme Merubah NKRI

Oleh: Ronald Ginting

Exposenews.id, Manado – Kelompok diskusi Rumah Nusantara menggandeng Barisan Masyarakat Adat Sulut (BARMAS) dalam pelaksanaan diskusi panel webinar bertemakan ‘Radikalisme Mengancam Keutuhan NKRI’ dengan studi kasus fenomena penolakan dakwah mengenai revolusi akhlak oleh Rizieq Shihab di sejumlah daerah.

Diskusi yang berlangsung di Casa de Wanea Hotel and Resto pagi tadi menghadirkan dua pembicara yakni Prof Ishak Pulukadang, Ketua Kajian Pancasila Ikatan Alumni Unsrat Manado, dan Taufik Tumbelaka, Pengamat Pemerintahan dan Politik Sulut, serta sebagai moderator Koordinator Rumah Nusantara Risat Sanger.

Seusai diskusi tersebut, Risat Sanger berujar revolusi akhlak diboncengi dengan rencana merubah NKRI menjadi NKRI yang bersyariah. Karena itu hari ini, tegas Risat, pihaknya menolak paham NKRI bersyariah yang dibawakan Rizieq Shihab dan kelompoknya.

“Saya rasa seluruh masyarakat Sulut setuju dengan sikap kami ini. Yang kami tolak adalah tujuan mereka yang ingin mengubah NKRI menjadi bersyariah, tetapi bukan pada perspektif ceramah-ceramah keagamaan,” tegas Risat.

Ditambahkan Risat bila mereka datang ke Sulut dapat menimbulkan resistensi perpecahan masyarakat Sulut. Karena itu Rumah Nusantara mendukung sikap tegas TNI Polri.

“Kami minta juga ketegasan TNI Polri untuk mencegah terhadap rencana konsolidasi mereka di daerah-daerah termasuk di Sulut,” sebutnya.

Menurutnya, jika mereka datang ke Sulut maka akan ada ribuan yang turun untuk menghadang konsolidasi mereka.

Sementara Ketua Umum BARMAS Tonaas Wangko Decky Maengkom mengatakan negara dalam situasi berjuang menghadapi covid. Karena itu tonaas wangko Decky Maengkom berharap Rizieq dkk jangan menambah beban pemerintah.

“Jangan membuat instabilitas daerah,” tegas dia.

Ditegaskannya lagi bahwa jangan coba-coba menggunakan agama untuk mengganti Pancasila. “Kalau diganti kami siap berhadapan dengan mereka,” tambahnya.

“Kami juga menyiapkan pasukan bela negara, dan pasukan terlatih untuk mempertahankan kesatuan,” kata dia.

(RTG)

Exit mobile version