Oleh: Ronald Ginting
Exposenews.id, Manado – Pandemi covid-19 saat ini menyebabkan pembatasan aktifitas masyarakat termasuk aktifitas ekonomi. Social distancing yang diterapkan untuk mencegah penyebaran covid-19 berdampak pada perlambatan ekonomi.
Perlambatan aktifitas ekonomi tersebut terjadi secara global dan juga nasional termasuk di Sulawesi Utara. Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara pada triwulan II tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar 3,89%(yoy), lebih lambat dibanding triwulan sebelumnya yang masih tumbuh sebesar 4,27% (yoy). Meskipun demikian, aktivitas perekonomian diperkirakan membaik seiring dengan menurunnya active case penderita Covid-19 di Sulawesi Utara.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara, Arbonas Hutabarat mengatakan perlambatan ekonomi akibat covid-19 ini tentunya juga berdampak pada UMKM. Sebagian besar UMKM khususnya di Sulawesi Utara mengalami penurunan penjualan yang berdampak pada penurunan pendapatan bahkan membuat pelaku UMKM melakukan pengalihan produksi.
Meskipun demikian, kondisi Covid-19 yang berdampak pada perubahan pola konsumsi masyarakat dari “wants” atau keinginan menjadi “needs” atau kebutuhan, membuat usaha produk kebutuhan pokok seperti pertanian dan kuliner masih menjadi sektor yang potensial. “Dari sisi perbankan, penurunan kinerja ekonomi termasuk UMKM berpotensi mengganggu likuiditas dan meningkatkan risiko terjadinya penundaan pembayaran bahkan gagal bayar,” kata Arbonas saat memberikan sambutan di sosialisasi dan konsultasi program pembiayaan pemulihan ekonomi nasional (PEN) bagi UMKM, hari ini.
Sebagai antisipasi penurunan kinerja ekonomi akibat pandemi covid-19, tambah Arbonas, Pemerintah telah melakukan langkah-langkah penanganan covid-19 dan juga untuk pemulihan ekonomi nasional yang mencapai Rp695,2 triliun dengan alokasi kepada UMKM sebesar Rp123,46 triliun. Alokasi tersebut antara lain disalurkan dalam bentuk subsidi bunga, penempatan dana untuk restrukturisasi kredit, penjaminan modal kerja, dan relaksasi PPh Final bagi UMKM.
“Bank Indonesia juga telah menempuh kebijakan untuk menjaga likuiditas perbankan dan menurunkan suku bunga BI 7 days Reverse Repo Rate. Bank Indonesia juga melakukan pendanaan pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui pembelian Surat Berharga Negara (SBN), yang di antaranya dialokasikan oleh Pemerintah untuk mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) termasuk kepada UMKM,” tambah dia.
Dia menyampaikan juga bahwa Pemerintah telah menetapkan penyaluran dana kepada Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) untuk mendukung restrukturisasi kredit UMKM dan mendorong perekonomian melalui UMKM. Selain itu, Pemerintah juga menetapkan program bantuan modal kerja usaha mikro/ultra mikro sebesar Rp2,4 juta per penerima.
“Tujuannya untuk mempertahankan kelangsungan usaha UMKM, dan mendorong konsumsi domestik untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi tidak cukup hanya mengandalkan belanja pemerintah, namun juga harus didukung belanja swasta baik badan usaha maupun perorangan dengan dukungan perbankan,” terangnya.
PEN harus dilaksanakan secara prudensial guna mendukung pengelolaan risiko bank tetap pada taraf terkendali sehingga mendukung terpeliharanya stabilitas sistem keuangan. Kegiatan Sosialisasi dan Konsultasi Program Pembiayaan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) terhadap UMKM, sebutnya, merupakan bagian dari upaya mendorong pemulihan ekonomi nasional khususnya terhadap UMKM.
Kegiatan ini dapat terlaksana melalui kerja sama antara Kantor Pewakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara bersama Otoritas Jasa Keuangan, Himpunan Bank Milik Negara (BNI, BRI, Bank Mandiri, dan BTN) serta Bank SulutGo.
“Kegiatan ini diharapkan menjadi media sosialisasi, edukasi, maupun komunikasi secara langsung (konsultasi) antara pelaku UMKM dengan Perbankan melalui pemanfaatan program PEN sehingga dapat mendorong pemulihan ekonomi Indonesia khususnya di Sulawesi Utara,” ucapnya.
“Kepada bapak atau ibu pimpinan Himbara dan Bank Sulut Go, kami harapkan dapat menyampaikan hasil atau tindak lanjut dari kegiatan hari ini sebelum akhir bulan. Sedangkan kepada UMKM peserta, kami harapkan dapat memanfaatkan berbagai kemudahan yang ditawarkan perbankan dalam rangka program PEN, dan tetap dapat melanjutkan usaha melewati masa sulit pandemi,” paparnya. (RTG)