“Tentunya ada yang berbeda antara kuliah tatap muka dengan kuliah daring. Karena kalau kuliah tatap muka bisa ketemu dengan teman dan lebih mengerti materi pembelajran nya. Nah kalau kuliah daring, sering kali materi kuliahnya sulit dipahami karena penjelasan dari dosen terkadang terhambat oleh signal yang tidak bagus,” ungkap Margie Frellia Isabella Helen Gumogar, Putri Hukum Unsrat 2019.
Egi, akrab ia dipanggil, mengaku tetap semangat mengikuti kuliah daring ini, sebab baginya pendidikan itu tetap bisa dijalankan lewat apapun juga. “Jadi setelah dosen menerangkan, saya berusaha untuk membaca buku penunjang mata kuliah tersebut, supaya benar-benar memahami,” terang mahasiswi Fakultas Hukum Unsrat kelahiran Manado, 23 Maret 2001 ini.
Menjadi seorang sarjana hukum merupakan cita-citanya. Karena itu dia terus fokus kuliah meskipun masih tanda tanya kapan pandemi covid ini akan berakhir.
“Saya bercita-cita menjadi seorang sarjana hukum yang memiliki kapasitas mumpuni. Makanya saya senang mendapatkan didikan dari dekan maupun seluruh dosen di Fakultas Hukum Unsrat. Harapan saya, semoga semua orang boleh taat protokol kesehatan. Tujuannya supaya pandemi ini cepat berakhir, dan kami boleh cepat kuliah tatap muka kembali,” kata Egi.
Di satu sisi, dia saat ini sedang merintis channel youtube pribadi bernama Itsmegi. Pembawa baki bendera merah putih saat Peringatan HUT RI tahun 2017 di Kota Manado ini menjelaskan channel youtube yang dimilikinya membahas tentang tutorial kecantikan, serta vlog kehidupan sehari-hari.
“Jati diri saya jadi lebih terasah dan membuat nyaman juga,” jelas anak ketiga dari empat bersaudara tersebut.
Kata dia, masa pandemi ini sebaiknya juga membuat teman-teman sebaya dengannya bisa lebih kreatif lagi. Salah satunya sama seperti yang dilakukannya, belajar menjadi youtuber.
“Ini kan salah satu kegiatan positif di samping mengutamakan perkuliahan. Saya berharap teman-teman seumuran dengan saya bisa memanfaatkan kemajuan digital dengan hal-hal yang berguna,” imbuhnya mengakhiri. (RTG)