Penerbangan Repatriasi Pertama India Tak Terapkan Jarak Sosial

banner 120x600
google image : boeing 737
EXPOSENEWS.ID

Ada yang berbeda di penerbangan repatriasi pertama di India. Jika maskapai lain sangat menjaga penyebaran virus Corona, tak ada jarak sosial yang diterapkan di sini.
Dilansir Gulfnews, tidak ada penerapan jarak sosial dalam penerbangan repatriasi pertama di India oleh maskapai Air India Express. Penerbangan yang dimulai dari tanggal 7 Mei 2020 akan membawa 200 penumpang, jumlah ini merupakan kapasitas penuh dalam satu penerbangan.
Tujuan pemerintah India untuk tidak menerapkan jarak sosial dilakukan demi mendapatkan lebih banyak penumpang pada setiap penerbangan. Sehingga penurunan tarif juga diberlakukan dengan tarif Dh700 sampai Dh750 per penumpang atau sekitar Rp 2.800.000 hingga Rp 3.000.000.
Baca juga: Emirates Perluas Layanan Kargo ke 60 Destinasi di Dunia
Jika jarak sosial diterapkan tarif tiket pun akan melonjak tinggi hingga Dh1.400 atau sekitar Rp 5.700.000 per penumpang. Hal ini menjadi salah satu opsi yang dikeluarkan otoritas sebelum menentukan tidak menerapkan jarak sosial.
Pada minggu pertama, penerbangan komersial akan membawa 14.800 orang India yang terdampar. Hampir 2000 orang India akan dievakuasi dari UEA sekitar 14 Mei 2020. Sedangkan jumlah warga India yang dipulangkan dari UEA saja mencapai 197.000 orang.
Pada 7 Mei 2020, Air India Express akan mengoperasikan dua penerbangan dari Abu Dhabi ke Kochi dan dari Dubai ke Kozhikode. Penerbangan lainnya akan dikerahkan dari UEA ke Chennai, Lucknow, Hyderabad, Delhi dan Amritsar antara 7 hingga 13 Mei 2020.
“Armada Air India yang lebih besar dari Boeing 777 dan Dreamliners diperkirakan akan dikerahkan pada rute jarak jauh seperti AS, Eropa dan Australia untuk mengevakuasi warga India yang terdampar di sana,” kata sebuah sumber. (hk/detik)