Dari Tukang Ojek ke Pemenang Wild Bandito: Kisah Harapan di Bukit Batu
Di sebuah sudut kecil Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, suara motor tua milik Rizal sering terdengar sejak matahari belum tinggi. Ia seorang tukang ojek yang sudah hampir dua dekade menggantungkan hidup di jalanan berdebu itu. Jaket lusuh dan helm yang mulai kusam menjadi saksi bisu perjalanan panjangnya mencari rezeki untuk keluarga kecilnya.
“Kalau dihitung-hitung, kadang sehari cuma dapat lima puluh ribu. Tapi mau gimana lagi, cuma ini yang bisa saya lakukan,” ucap Rizal pelan saat kami menemuinya di warung kopi tepi jalan. Matanya lelah, tapi masih menyimpan semangat yang tak padam.
Tekanan yang Tak Pernah Usai
Rizal tinggal bersama istrinya, Siti, dan dua anak mereka di rumah kayu sederhana. Putra sulungnya, Andra, baru saja diterima di sebuah universitas negeri di Pekanbaru. Kabar bahagia itu sempat membuat Rizal menitikkan air mata haru — hingga kemudian ia sadar, biaya masuk kuliah dan kebutuhan bulanan di kota bukanlah angka yang kecil.
“Saya bangga, tapi juga takut. Biayanya bisa jutaan, belum kos, belum makan. Kadang saya mikir, apa saya bisa nyekolahin dia sampai lulus?” katanya, suaranya serak menahan emosi.
Setiap malam, Rizal menatap tumpukan tagihan listrik dan air yang belum terbayar. Motor bebek tuanya beberapa kali mogok, sementara harga bensin naik perlahan. Dalam diam, ia berdoa agar ada jalan — sekecil apa pun — untuk bertahan.
Sebuah Malam dan Sebuah Nama: Wild Bandito
Suatu malam di pertengahan minggu, Rizal duduk di beranda rumah sambil memandangi layar ponselnya. Seorang teman lamanya, yang kini bekerja di toko ponsel, mengajaknya mencoba sebuah permainan dari PGSOFT di platform LIGAJAWARA168 yang disebut Wild Bandito — permainan yang tengah ramai dibicarakan karena fitur interaktif dan peluang bonus besar.
Awalnya, Rizal hanya mencoba sekadar mengisi waktu luang. Tapi malam itu menjadi titik balik. Dalam keberuntungan yang tak pernah ia bayangkan, ia memenangkan hadiah sebesar Rp 742.000.000 — disusul jackpot tambahan Rp 219.000.000. “Saya sempat diam. Nggak percaya. Saya kira cuma angka di layar,” kenangnya sambil tertawa getir.
Dengan hasil itu, Rizal melunasi hutang-hutang lamanya, memperbaiki rumah, dan yang terpenting — membiayai kuliah Andra tanpa harus meminjam lagi.
Lebih dari Sekadar Uang
Bagi Rizal, kemenangan itu bukan sekadar keberuntungan materi. Ia menyebutnya sebagai “isyarat dari Tuhan lewat jalan yang tak disangka.” Kini, meski masih mengojek, ia melakukannya dengan hati yang lebih ringan. Di sela waktu senggang, ia juga membantu tetangga yang kesulitan ekonomi, memberikan sedikit dari rezeki yang ia terima.
“Saya tahu rasanya nggak punya apa-apa. Jadi kalau saya bisa bantu, saya bantu. Hidup itu, kata orang, kayak roda — dan saya udah ngerasain berputarnya,” ujarnya dengan senyum tipis, menatap langit senja Bukit Batu yang temaram.
Penutup
Kisah Rizal bukan sekadar cerita tentang kemenangan dalam permainan. Ini kisah tentang harapan — tentang seorang ayah yang tak pernah berhenti berjuang untuk keluarganya, bahkan ketika hidup terasa terlalu berat. Di balik angka dan jackpot, ada air mata, doa, dan cinta yang tak terukur nilainya.
“Saya cuma pengin anak-anak saya nggak ngerasain susahnya hidup kayak bapaknya dulu,” ucap Rizal pelan sebelum pamit mengantar penumpang terakhir sore itu.
Dan di bawah langit Bukit Batu yang berwarna jingga, suara motornya kembali terdengar — bukan lagi sebagai simbol kelelahan, tapi sebagai nada kecil dari sebuah kehidupan yang akhirnya menemukan harapannya.
Copyright © 2025 • SAKAO-39