BEKASI, Exposenews.id — Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kota Bekasi, Abi Hurairah, menegaskan bahwa pelaku pemerasan terhadap Oscar Fernando (39), pemilik Toko Gudang Ban yang menjadi korban kebakaran di Pondok Gede, bukanlah petugas damkar.
“Kami pastikan pelaku adalah oknum warga. Foto membuktikan dia bukan petugas kami,” tegas Abi saat dikonfirmasi Selasa (10/6/2025). Ia menambahkan, seluruh petugas di lokasi sudah mereka periksa dan tak satu pun mengenali pelaku atau mengaku memeras korban.
Damkar Pastikan Tidak Ada Permintaan Uang
Abi mengungkapkan, pihaknya merasa tercoreng oleh ulah oknum tersebut, terutama karena pelaku mencatut nama petugas damkar untuk memeras korban. . Meski begitu, ia menekankan aturan ketat bahwa seluruh petugas damkar sama sekali tidak boleh meminta uang dalam keadaan apapun. Pihaknya siap memberikan sanksi tegas, mulai dari teguran lisan hingga hukuman disiplin, jika ada petugas yang melanggar aturan ini.
Kronologi Pemerasan: Oknum Manfaatkan Situasi Korban
Sebelumnya, Oscar Fernando mengaku diperas Rp 8 juta oleh seorang oknum yang mengaku sebagai perantara damkar. Kejadian ini bermula saat Oscar dihubungi oknum tersebut pada Sabtu (7/6/2025) sekitar pukul 16.00 WIB.
“Dia bilang butuh uang untuk operasional petugas yang masih melakukan pendinginan,” jelas Oscar. Tanpa curiga, ia pun mendatangi lokasi kebakaran dan bertemu dengan pria berbaju kemeja biru lengan pendek yang langsung meminta uang.
Namun, Oscar tidak langsung menyerahkan uang. Ia memeriksa kebenaran permintaan tersebut dengan bertanya langsung ke petugas damkar. “Mereka justru kaget dan bilang tidak pernah minta uang,” ungkapnya.
Oknum itu pun berkilah, mengaku hanya sebagai perantara yang ingin membantu petugas. “Katanya damkar butuh biaya operasional dan makan,” ujar Oscar.
“Bayangkan, rugi Rp 8 miliar, masih ada yang tega minta uang,” keluhnya.
Damkar Tegaskan Standar Profesionalisme
Abi Hurairah kembali menekankan bahwa petugas damkar tidak boleh meminta imbalan dari korban kebakaran. “Ini menyangkut marwah institusi kami,” tegasnya.
Ia juga meminta masyarakat lebih waspada terhadap oknum yang memanfaatkan situasi bencana untuk kepentingan pribadi. “Jika ada yang mencurigakan, langsung konfirmasi ke petugas resmi,” pesannya.
Sementara itu, Oscar berharap kasus seperti ini tidak terulang ke korban lain. “Ini benar-benar tidak manusiawi,” ujarnya.
Dengan demikian, kasus ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak untuk lebih hati-hati dan tidak mudah percaya pada permintaan yang tidak resmi.