Berita  

Berpulangnya Pakubuwono XIII, Raja Keraton Surakarta yang Memimpin Sejak 2004

Exposenews.id Kabar duka yang sangat mendalam datang dari jantung budaya Jawa. Sri Susuhunan Pakubuwono XIII Hangabehi, Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, telah wafat pada Minggu (2/11/2025) pagi. Berita ini menyebar bagai kabut kelam yang menyelimuti seluruh wilayah Solo Raya dan sekitarnya. Beliau menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Indriati, Solo Baru, tepat pada pukul 07.30 WIB, meninggalkan duka yang teramat dalam bagi seluruh keluarga keraton dan masyarakat yang mencintainya.

Kepergian raja yang telah memimpin dengan penuh kearifan sejak 2004 ini dikonfirmasi langsung oleh kerabat keraton. KPH Eddy Wirabhumi, dengan suara bergetar penuh emosi, menyampaikan kabar duka ini kepada awak media. “Memang hari ini kita berduka, sudah positif pagi beliau nggak ada di Rumah Sakit Indriati. Saat ini, kita sedang mempersiapkan untuk memulangkan beliau dari rumah sakit ke keraton,” ujarnya dengan tatapan sendu. Suasana haru seketika menyelimuti seluruh kompleks keraton seiring tersebarnya berita duka ini.

Kondisi kesehatan Sang Sinuhun memang telah lama menunjukkan penurunan yang signifikan. KPH Eddy dengan detail mengungkapkan perjuangan panjang yang dihadapi raja. “Sebenarnya sudah lama beliau sakit. Terakhir komplikasi, termasuk gula darahnya tinggi. Sudah sepuh juga,” tuturnya dengan nada prihatin. Para abdi dalem telah memperhatikan betul bagaimana kesehatan sang raja mengalami fluktuasi dalam beberapa bulan terakhir. Mereka dengan setia mendampingi dan merawat raja mereka yang tercinta.

Kabar wafatnya Pakubuwono XIII ini meninggalkan luka yang dalam bukan hanya bagi keluarga keraton, tetapi juga seluruh masyarakat Jawa yang menghormati dan mencintainya. Banyak masyarakat biasa yang spontan berkumpul di sekitar keraton, menyampaikan duka cita mereka secara spontan. Rasa kehilangan itu terpancar jelas dari raut wajah setiap orang yang hadir.

Profil Pakubuwono XIII

Mari kita mengenal lebih dekat sosok pemimpin keraton yang sangat dihormati ini. Sri Susuhunan Pakubuwono XIII lahir dengan nama GRM Suryadi pada 28 Juni 1948, di masa-masa pergolakan revolusi kemerdekaan Indonesia. Ia adalah putra tertua dari Pakubuwono XII, raja yang memerintah keraton sejak tahun 1945 dan dikenal sebagai sosok yang teguh mempertahankan eksistensi keraton di era modern.

Masa kecil sang raja ternyata tidak mudah dan penuh tantangan. GRM Suryadi kecil sering mengalami sakit-sakitan sehingga membuat keluarganya cukup khawatir. Atas pertimbangan yang matang, keluarga keraton pun memutuskan untuk mengganti namanya menjadi GRM Surya Partana. Perubahan nama ini diharapkan dapat membawa kesehatan dan nasib yang lebih baik bagi putra mahkota tersebut.

Tahun 2004 menjadi momen bersejarah sekaligus mengharukan dalam perjalanan hidupnya. Setelah ayahandanya wafat, ia resmi dinobatkan sebagai Pakubuwono XIII dalam sebuah upacara adat yang khidmat dan penuh makna. Selama 21 tahun memimpin, ia dengan konsisten menjadi simbol kelangsungan tradisi Mataram Surakarta yang tetap relevan di zaman modern.

Perjalanan Hidup dan Keluarga

Kehidupan pribadi sang raja menyimpan banyak pelajaran dan kisah yang inspiratif. Pakubuwono XIII diketahui menikah beberapa kali, mengikuti tradisi keraton yang telah berlangsung turun-temurun. Pernikahan pertamanya dengan Kanjeng Raden Ayu Endang Kusumaningdyah melahirkan tiga putri yang cantik dan berbakti.

Dari pernikahan keduanya dengan KRAy Winari, lahir tiga anak termasuk KGPH Mangkubumi yang kini telah bergelar KGPH Hangabehi. Kemudian, pernikahan dengan GKR Pakubuwono melahirkan putra mahkota yang akan meneruskan takhta kerajaan. Setiap pernikahan ini menandai babak baru dalam kehidupan sang raja.

Raja selalu menekankan pentingnya pendidikan dan pelestarian budaya kepada semua anak-anaknya. Ia mengajarkan nilai-nilai luhur tradisi Jawa sambil tetap membuka wawasan tentang perkembangan zaman modern. Para putra-putri keraton tumbuh dengan pemahaman yang mendalam tentang tanggung jawab mereka sebagai penerus tradisi leluhur.

Penetapan Penerus Tahta

Proses penetapan penerus tahta dilakukan dengan sangat hati-hati dan penuh pertimbangan. Pakubuwono XIII memahami betul pentingnya menyiapkan penerus yang tepat untuk melanjutkan estafet kepemimpinan keraton. Pada 27 Februari 2022, dalam Tingalan Dalem Jumenengan ke-18, KGPH Purbaya resmi ditunjuk sebagai pewaris tahta.

Upacara penetapan putra mahkota ini berlangsung sangat khidmat dan penuh makna. KGPH Purbaya kemudian menyandang gelar lengkap sebagai calon raja berikutnya, yaitu Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Sudibyo Rojoputro Nalendra ing Mataram. Penobatan ini disambut gembira oleh seluruh keluarga keraton dan abdi dalem.

Raja dengan tekun membimbing dan mempersiapkan putra mahkota untuk memikul tanggung jawab besar di masa depan. Setiap hari, ia meluangkan waktu khusus untuk memberikan wejangan dan nasihat tentang seluk-beluk kepemimpinan keraton. Ia ingin memastikan bahwa nilai-nilai luhur keraton akan tetap terjaga dengan baik.

Momen-Momen Terakhir Sang Raja
Meski kondisi kesehatannya semakin menurun, Pakubuwono XIII tetap menunjukkan dedikasi yang tinggi terhadap tugas-tugas kerajaan. Pada 25 Januari 2025, dengan semangat yang membara, ia masih memimpin Tingalan Dalem Jumenengan ke-21 di Sasana Sewaka. Itu menjadi penampilan terakhirnya dalam acara adat besar yang dihadiri oleh ribuan masyarakat.

Dalam acara tersebut, meski terlihat lemah, raja tetap menunjukkan kharisma dan wibawanya yang khas. Sorot matanya yang teduh namun penuh wibawa berhasil menyentuh hati semua yang hadir. Banyak abdi dalem yang kemudian menyadari bahwa itu mungkin adalah pesan perpisahan sang raja kepada rakyatnya.

Kini sang raja telah berpulang dengan tenang, meninggalkan warisan budaya yang tak ternilai harganya. Seluruh keraton dan masyarakat Jawa pun mengheningkan cipta, mendoakan raja mereka yang tercinta. Estafet kepemimpinan keraton kini siap diteruskan oleh putra mahkota, sementara sang raja akan selalu dikenang dalam setiap doa dan tradisi yang terus hidup.

Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com

Exit mobile version